Perang Yunani-Persia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
Beberapa sejarawan kuno berikutnya, dimulai dari [[Thukydides]], mengkritik Herodotos.<ref>Thukydides, ''Sejarah Perang Peloponnesos'', e.g.[http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Thuc.+1.22 I, 22]</ref><ref name = Fin15>Finley, hlm. 15.</ref> Meskipun demikian, Thukydides memilih untuk memulai sejarahnya pada masa di mana Herdotos mengakhiri kisahnya (pada [[#Sestos|Pengepungan Sestos]]) dan merasa bahwa sejarah Herodotos cukup akurat sehingga tidak perlu ditulis ulang atau dikoreksi.<ref name = Fin15/> [[Plutarkhos]] mengkritik Herodotos dalam esainya "Tentang Kejahatan Herodotos", menggambarkan Herodotos sebagai "''Philobarbaros''" (pencinta orang barbar) karena Herodotos dianggap tidak cukup pro-Yunani, yang mengindikasikan bahwa Herodotos sebenarnya mungkin telah melakukan penulisan yang adil secara wajar.<ref>Holland, hlm. ''xxiv''.</ref> Pandangan negatif terhadap Herodotos berlanjut di Eropa masa [[Renaisans]], meski karya-karyanya tetap banyak dibaca. Namun, sejak abad ke-19 reputasinya secara dramatis terangkat oleh temuan arkeologi yang membenarkan keterangannya.<ref name = h377>Holland, hlm. 377</ref> Pandangan modern terhadap Herodotos adalah bahwa dia telah menuliskan catatan yang luar biasa dalam ''Historia'', namun beberapa rincian spesifiknya (khusunya mengenai jumlah prajurit dan tanggal peristiwa) harus dilihat secara skeptis.<ref name = h377/> Meskipun demikian, masih banyak sejarawan yang meyakini bahwa Herodotos hanya mengarang sebagian besar catatannya.<ref>Fehling, hlm. 1&ndash;277.</ref>
 
Sayangnya, sejarah militer Yunani antara akhir [[invasi kedua Persia ke Yunani]] dan [[Perang Peloponnesos]] (479&ndash;431 SM) tidak banyak diceritakan dalam sumber kuno. Periode ini, kadang disebut ''pentekontaitia'' oleh para sejarawan kuno, adalah seuatu periode perdamaian dan kemakmuran di Yunani.<ref name = Fin16>Finley, hlmphlm. 16.</ref><ref name = Kag77>Kagan, hlm. 77.</ref> Sumber terlengkap mengenai periode ini, dan sekaligus yang paling sejaman adalah naskah karya Thukydides,''[[Sejarah Perang Peloponnesos]]'', yang oleh para sejarawan modern secara umum dianggap sebagai sumber primer yang terpercaya.<ref name = Sea264>Sealey, hlm. 264.</ref><ref name = Fine336>Fine, hlm. 336.</ref><ref name = Fin29>Finley, hlm. 29&ndash;30.</ref> Thukydides hanya menyebut periode ini dalam suatu penyimpangan dalam meningkatnya kekuasaan Athena menuju Perang Peoponnesos, dan naskahnya sendiri pendek, kemungkinan sangat selektif serta kekurangan tanggal kejadian.<ref name = Sea248*>Sealey, hlm. 248.</ref><ref name = Fine343>Fine, hlm. 343</ref> Meskipun demikian, naskah Thukydides dapat, dan memang, digunakan oleh para sejarawan untuk mereka-reka kronologi pada periode ini, yang juga ditambah dari temuan arkeologi dan catatan dari penulis lain.<ref name = Sea248*/>
 
Rincian yang lebih banyak mengenai keseluruhan periode ini disediakan oleh Plutarkhos dalam karyanya [[Kehidupan Paral|biografi]] [[Themistokles]], [[Aristides]] dan khususnya [[Kimon]]. Plutarkhos menulis beberapa ratus tahun setelah kejadian sehingga naskahnya adalah sumber sekunder, yang membuat peryatannya perlu verifikasi lebih lanjut.<ref>misalnya Themistokles bab 25 memiliki rujukan ;langsung kepada Thukydides [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Thuc.+1.137 I, 137]</ref> Dalam biografinya, dia mengambil sumber langsung dari banyak naskah sejarah kuno yang pada masa modern sudah hilang, dan dengan demikian dia telah mencatat rincian periode yang tidak disebutkan baik oleh Herodotos maupun Thukydides. Sumber penting terakhir untuk periode ini adalah sejarah universal (''[[Bibliotheke historika]]'') karya penulis asal [[Sisilia]] abad ke-1 SM, [[Diodoros Sikolos]]. Banyak dari tulisan Diodoros mengenai periode ini diambil dari sejarawan Yunani yang lebih awal, yaitu [[Ephoros]], yang juga menulis sejarah universal.<ref name = Fine360>Fine, hlm. 360.</ref> Karya Diodoros juga merupakan sumber sekunder dan seringkali dikritik oleh para sejarawan karena gaya dan ketidakakuratannya, namun karya tersebut menyimpan banyak rincian periode kuno yang tidak ditemukan di sumber manapun.<ref>Green, ''Greek History 480&ndash;431 BC'', hlm. 1&ndash;13.</ref>
Baris 76:
[[Berkas:Ionian Revolt Campaign Map.png|thumb|right|200px|Peta [[Pemberontakan Ionia]].]]
 
Pada tahun 498 SM, dengan bantuan dari Athena dan Eretria, kota-kota Ionia menyerang, menaklukan, dan membakar kota [[Sardis]].<ref name = V100*>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+5.100 V, 100&ndash;101]</ref> Namun, dalam perjalanan pulang mereka menuju Ionia, mereka diikuti oleh pasukan Persia dan secara telak dikalahkan pada [[Pembeontakan Ionia#Pertempuran Ephesos|Pertempuran Ephesos]].<ref name = V102>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+5.102 V, 102]</ref> Kampanye ini adalah satu-satunya tindakan ofensif yang dilakukan oleh orang Ionia, yang selanjutnya malah menjadi tindakan defensif. Persia menanggapi pada tahun 597 SM dengan serangan bercabang tiga yang diarahkan untuk menaklukan daerah-daerah di sekitar wilayah pemberontak,<ref name = V116>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+5.116 V, 116]</ref> tapi pemberontakan menyebar ke Karia, sehingga pasukan terbesar Persia, dipimppin oleh [[Darius yang Agung|Darius]], berpindah ke sana.<ref name = V117>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+5.117 V, 117]</ref> Meskipun pada awalnya meraih kesukssesan pada awal kampanye di Karia, pasukan ini kemudian disapu habis dalam suatu penyergapan pada [[Pemberontakan Ionia#Pertempuran Pedasos|Pertempuran Pedasos]].<ref name = V121>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+5.121 V, 121]</ref> Hal ini mengakibatkan terjadinya kebuntuan bagi kedua belah pihak selama sisa 496 dan 495 SM.<ref name = board>Boardman ''et al'', [http://books.google.co.uk/books?id=nNDpPqeDjo0C&pg=RA2-PA485&dq=Battle+of+Pedasus+497+BC&ei=Kj3rSZCZD6b0ygSIn_SYBQ pphlm. 481&ndash;490.]</ref>
 
Pada tahun 494 SM pasukan darat dan armada laut Persia dikumpulkan kembali, dan mereka menyerang langsung menuju pusat pemberontakan di Miletos.<ref name = VI6>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+6.6 VI, 6]</ref> Armada laut Ionia berusaha mempertahankan Miletos di laut, tapi dikalahkan secara telak pada [[Pertempuran Lade]], setelah [[Samos|orang-orang Samos]] berkhianat dan balik mendukung Persia.<ref name = VI8>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+6.8 VI, 8&ndash;16]</ref> Miletos lalu dikepung, ditaklukan, dan penduduknya dijadikan budak.<ref name = VI19>Herodotos lhttp://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+6.19 VI, 19]</ref> Kekalahan ganda ini secara efektif mengakhiri pemberontakan, dan pada akhirnya orang-orang Karia pun menyerah kepada Persia.<ref name = VI25>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+6.25 VI, 25]</ref> Pasukan Persia menghabiskan tahun 493 SM untuk membasmi sisa-sisa pemberontakan di kota-kota di sepanjang pesisi Asia Kecil yang masih berusaha menentang Persia,<ref name = VI31>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+6.31 VI, 31&ndash;33]</ref> sebelum akhirnya menetapkan kesepakatan damai di Ionia yang dianggap cukup adil.<ref name = h175>Holland, hlm. 175&ndash;177.</ref>
Baris 92:
Kampanye pertama, pada tahun 492 SM, dipimpin oleh menantu Darius, [[Mardonios]],<ref name = VI43>Herodotos [http://www.porseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+6.43 VI, 43]</ref> yang kembali menduduki [[Thrakia]], yang menjadi bagian dari Kekaisaran Persia sejak tahun 513 SM.<ref>Holland, hlm. 153.</ref> Mardonios berhasil memaksa [[Makedonia]] untuk menjadi kerajaan klien Persia. Sebelumnya Makedonia sudah menjadi sekutu Persia tapi sebagai negara merdeka.<ref name = VI44>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+6.44 VI, 44]</ref> Akan tetapi, perkembangan lebih lanjut dalam kampanye ini terhalangi ketika armada laut Mardonus dihancurkan oleh badai di pesisir [[Gunung Athos]]. Mardonios sendiri terluka dalam sebuah serangan ke perkemahannya oleh satu suku Thrakia. Setelah itu, Mardonios bersama sisa-sisa pasukannya kembali ke Asia.<ref name = VI44/><ref name = VI45>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+6.45 VI, 45]</ref>
 
Setahun kemudian, setelah menyusun rencana secara cermat, Darius mengirim utusan ke semua negara kota di Yunani dan meminta mereka untuk menyerah pada Persia.<ref name = VI48/> Hampir semua negara kota Yunani tunduk pada Darius, kecuali Athena dan [[Sparta]]. Kedua negara kota itu bahkan membunuh utusan Darius.<ref name = VI48>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+6.48 VI 48]</ref> Karena Athena masih menentangnya, dan kini Sparta juga menyatakan perang melawannya, maka Darius memerintahkan dilaksanakannya kampanye militer lagi setahun kemudian.<ref name = h181>Holland, pphlm. 181&ndash;183.</ref>
 
=== 490 SM: Kampanye Datis dan Artaphernes ===
Baris 170:
[[Berkas:Battle of salamis.png|thumb|left|300px|Peta [[Pertempuran Salamis]].]]
 
Persia kini menguasai sebagian besar Yunani, tapi Xerxes barangkali tidak menduga akan mendapat perlawanan sekeras itu; prioritasnya kini adalah menyelesaikan perang secepat mungkin.<ref name = h327>Holland, hlm. 327&ndash;329.</ref> Jika Xerxes dapat memusnahkan angkatan laut Yunani, maka dia akan berada pada posisi yang kuat untuk memaksa Yunani menyerah;<ref name = h308>Holland, hlm. 308&ndash;309</ref> Di pihak Yunani, Themistokles berharap, dengan menghancurkan angkatan laut Persia, maka penaklukan total oleh Persia dapat dicegah.<ref>Holland, hlm. 303.</ref> Armada laut Yunani dengan demikian tetap berada di lepas pantai Salamis hingga September, meskipun Persia akan segera datang. Bahkan setelah Athena jatuh, sisa-sia armada laut Yunani tetap bertahan di Samais, mencoba memancing armada Persia untuk bertempur.<ref>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+8.63 VIII, 63]</ref> Sebagian karena ditipu oleh Thmistokles, armada Persia memasuki Selat Salamis.<ref name = "h310">Holland, hlm. 310&ndash;315</ref> Di selat yang sempit itu, kapal Persia yang terlalu banyak justru menjadi rintangan, karena kapal-kapal mereka menjadi sulit bermanuver dan tidak terorganisir.<ref name = VIII89>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+8.89 VIII, 89]</ref> Melihat kesempatan ini, armada laut Yunani menyerang dan meraih kemenangan telak atas Persia. Mereka menenggelamkan atau menangkap setidaknya 200 kapal. Dengan demikian, Peloponessos tetap aman.<ref name = h320>Holland, pphlm. 320&ndash;326.</ref>
 
Berdasarkan Herodotos, setelah kekalahan itu Xerxes sempat berupaya membangun jalan melintasi kanal untuk menyerang para pengungsi Athena di Salamis, tapi proyek ini dengan segera dihentikan. Dengan hilangnya kekuatan laut Persia, Xerxes merasa takut bahwa pasukan Yunani akan berlayar ke Hellepontos dan menghancurkan jembatan pontonnya. Jika jembatan itu dihancurkan, maka pasukan darat Persia akan terjebak di Yunani.<ref>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+8.97 VIII, 97]</ref> Jenderalnya, Mardonios, bersedia tetap tinggal di Yunani dan menyelesaikan sisa penaklukan dengan sekumpulan pasukan yang dipilihnya sendiri, sementara Xerxes kembali ke Asia bersama sebagian besar pasukannya.<ref>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+8.100 VIII, 100]</ref> Mardonios melewati musim dingin di Boiotia dan Thessalia; dengan demikian, rakyat Athena dapat kembali ke kota mereka, yang sudah dibakar, pada musim dingin.<ref name = h327/>
Baris 180:
 
[[Berkas:Battle of Plataea part 2.PNG|250px|thumb|right|Peta [[Pertempuran Plataia]], gerak mundur pasukan Yunani menjadi kacau dan pasukan Persia menyeberangi sungai Asopos untuk menyerang pasukan Yunani.]]
Ketika Mardonius mengetahui bahwa pasukan persekutuan Yunani sudah bergerak, dia pun mundur ke Boiotia, di dekat Plataia, dan berusaha memancing pasukan Yunani ke daerah terbuka supaya dia dapat menggunakan kavalerinya.<ref name = h339>Holland, hlm. 339.</ref> Pasukan Yunani, di bawah komando [[Pausanias (jenderal)|Pausanias]], bertahan di dataran tinggi di atas Plataia supaya mereka tidak terjebak oleh strategi Persia.<ref name = h342>Holland, hlm. 342&ndash;349.</ref> Setelah beberapa hari terjadi kebuntuan, Pausanis memerintahkan pasukan Yunani untuk mundur ke posisi asalnya pada malam hari.<ref name = h342/> Gerakan mundur ini terjadi secara kacau, dan membuat pasukan Athena, Sparta, serta Tegea terjebak di bukit tertutup, sementara kontingen-kontingen lainnya tersebar terpisah-pisah di dekat Plataia.<ref name = h342/> Melihat keadaan ini, pasukan Persia merasa bahwa ini adalah saat yang tepat untuk menyerang. Mardonios memerintahkan seluruh pasukannya untuk maju.<ref>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+9.59 IX, 59]</ref> Namun, infantri Persia terbukti tidak dapat menandingi hoplites Yunani yang bersenjata berat,<ref>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+9.62 IX, 62]</ref> dan pasukan Sparta berhasil mendobrak barisan pengawal Mardonios lalu membunuhnya.<ref>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+9.63 IX, 63]</ref> Setelah itu, pasukan Persia menjadi panik dan kocar-kacir; 40.000 prajurit berhasil menyelamatkan diri melalui jalan ke Thessalia,<ref>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+9.66 IX, 66]</ref> tapi sisanya kabur ke ke perkemahan Persia dan di sana mereka dikepung lalu dibantai oleh pasukan Yunani. Peristiwa ini sekaligus memastikan kemenangan Yunani.<ref>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+9.65 IX, 65]</ref><ref name = h350>Holland, pphlm. 350&ndash;355.</ref>
 
Herodotos menceritakan bahwa, pada sore hari dalam Pertempuran Plataia, rumor mengenai kemenangan Yunani didengar oleh armada laut Yunani, yang ketika itu sedang berada di lepas pantai [[Mykale|Gunung Mykale]] di Ionia.<ref>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+9.100 IX, 100]</ref> Semangat mereka langsung meningkat, dan armada laut Yunani maju untuk melawan armada Persia di sana. Dalam [[Pertempuran Mykale]] itu, yang berlangsung pada hari yang sama dengan Pertempuran Plataia, pasukan Yunani meraih kemenangan dan menghancukan sisa-sisa angkatan laut Persia, sekaligus melumpuhkan kekuatan laut Xerxes, dan menandai kebangkitan angkatan laut Yunani.<ref name = h357>Holland, hlm. 357&ndash;358.</ref> Sementara para sejarawan modern meragukan apakah peristiwa di Mykale benar-benar terjadi pada hari yang sama dengan peristiwa di Plataia, namun Pertempuran Mykale hanya dapat terjadi setelah armada laut Yunani menerima berita dari Plataia.<ref>Dandamaev, hlm. 223</ref>
Baris 229:
== Kesepakatan damai ==
{{Main|Perdamaian Kallias}}
Setelah Pertempuran Salamis-di-Siprus, Thukydides tidak lagi menyebutkan konflik dengan Persia, dia hanya menuliskan bahwa pasukan Yunani pulang.<ref name = TI112/> Diodoros, di lain pihak, mengklaim bahwa setelah peristiwa di Salamis, sebuah perjanjain damai ("Perdamaian Kallias") disepakati oleh pihak Yunani dan Persia.<ref name = DSXII4>Diodoros [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Diod.+12.4 XII, 4]</ref> Diodoros barangkali mengikuti sejarah yang ditulis oleh [[Ephoros]], yang diduga dipengaruhi oleh gurunya. [[Isokrates]] &mdash;yang darinya dipercaya ada rujukan tertua mengenai perdamaian tersebut, pada tahun 380 SM.<ref name = Fine360>Fine, hlm. 360.</ref> Bahkan pada abad ke-4 SM, gagasan mengenai perjanjian itu cukup kontorversial, dan dua penulis dari periode itu, yakni [[Kallisthenes]] dan [[Theopompos]], nampak menolaknya terjadinya perjanjian itu.<ref name = Sea280>Sealey, phlm. 280.</ref>
 
Ada kemungkinan, sebelumnya pihak Athena sudah pernah berupaya bernegosiasi dengan Persia. Plutarkhos berpendapat bahwa setelah peristiwa di Eurymedon, Artaxerxes setuju untuk mengadakan kesepakatan damai dengan Yunani, bahkan perjanjian itu dinamai dari nama utusan dari Athena, yaitu Kallias, yang terlibat dalam perjanjian tersebut. Akan tetapi, seperti yang diakui oleh Plutarkhos, Kallisthenes menolak bahwa perjanjian macam itu disepakati pada titik ini (sek. 466 SM).<ref name = PC13>Plutarkhos, Kimon, 13</ref> Herodotos juga menyebutkan bahwa Athena diwakili oleh kallias, yang dikirim ke [[Susa]] untuk bernegosiasi dengan Artaxerxes.<ref>Herodotos [http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Hdt.+7.151 VII, 151]</ref> Utusan ini meliputi beberapa perwakilan [[Argos]] dan dengan demikian barangkali terjadi sekitar 461 SM (setelah Athena bersekutu dengan Argos).<ref name = Fine360/> Utusan ini mungkin telah berusaha untuk mencapai semacam kesepakatan damai, dan bahkan diduga bahwa kegagalan dari negosiasi ini berujung pada keputusan Athena untuk mendukung pemberontakan di Mesir.<ref name = Kag84>Kagan, hlm. 84.</ref> Dengan demikian, Sumber-sumber kuno pada umumnya saling berbeda pendapat mengenai apakah benar-benar pernah terjadi kesepakatan damai. Dan jika memang terjadi, tanggal pastinyaa juga masih diperdebatkan.
Baris 257:
{{cnote|i|Jangka waktu terjadinya "Perang Yunani-Persia" berbeda-beda menurut beberapa pendapat, dan penggunaan istilah "Perang Yunani-Persia" juga bervariasi di antara para akademisi sejarah; [[Pemberontakan Ionia]] dan [[Peperangan Liga Delos]] kadang-kadang tidak diikutsertakan. Artikel ini mencakup jangkauan maksimum dari Perang Yunani-Persia.}}
{{cnote|ii|Bukti arkeologi untuk Panionion sebelum abad ke-6 SM adalah kurang kuat, dan kemungkinan kuil ini merupakan perkembangan pada masa berikutnya.<ref>Hall, hlm. 68</ref>}}
{{cnote|iii|Meskipun secara historis kurang akurat, tapi legenda tentang seorang pembawa pesan Yunani yang berlari ke Athena untuk menyampaikan berita kemenangan, menjadi inspirasi untuk kegiatan olahraga, yang diperkenalkan pada Olimpiade Athena 1896, dan pada awalnya balapan dilakukan dari Marathon ke Athena.<ref name = "h198">Holland, phlm. 198.</ref> }}
 
== Referensi ==