Wisnu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
MerlIwBot (bicara | kontrib)
Baris 21:
 
== Etimologi ==
 
Penjelasan tradisional menyatakan bahwa kata ''Viṣṇu'' berasal dari [[Bahasa Sanskerta]], akar katanya ''viś'', (yang berarti "menempati", "memasuki", juga berarti "mengisi" — menurut [[Regweda]]), dan mendapat akhiran ''nu''. Kata Wisnu kira-kira diartikan: "Sesuatu yang menempati segalanya". Pengamat [[Weda]], [[Yaska]], dalam kitab [[Nirukta]], mendefinisikan Wisnu sebagai ''vishnu vishateh'' ("sesuatu yang memasuki segalanya"), dan ''yad vishito bhavati tad vishnurbhavati'' (yang mana sesuatu yang tidak terikat dari belenggu itu adalah Wisnu).
 
[[Adi Shankara]] dalam pendapatnya tentang [[Wisnu Sahasranama]], mengambil kesimpulan dari akar kata tersebut, dan mengartikannya: "yang hadir dimana pun" ("sebagaimana Ia menempati segalanya, ''vevesti'', maka Ia disebut Visnu"). Adi Shankara menyatakan: "kekuatan dari Yang Mahakuasa telah memasuki seluruh alam semesta." Akar kata ''Viś'' berarti 'masuk ke dalam.'
 
Mengenai akhiran –''nu'', [[Manfred Mayrhofer]] berpendapat bahwa bunyinya mirip dengan kata ''jiṣṇu' ("kejayaan"). Mayrhofer juga berpendapat kata tersebut merujuk pada sebuah kata Indo-Iranian ''*višnu'', dan kini telah digantikan dengan kata ''rašnu'' dalam kepercayaan [[Zoroaster]] di [[Iran]].
 
Akar kata ''viś'' juga dihubungkan dengan ''viśva'' ("segala"). Pendapat berbeda-beda mengenai penggalan suku kata "Wisnu" misalnya: ''vi-ṣṇu'' ("mematahkan punggung"), ''vi-ṣ-ṇu'' ("memandang ke segala penjuru") dan ''viṣ-ṇu'' ("aktif"). Penggalan suku kata dan arti yang berbeda-beda terjadi karena kata Wisnu dianggap tidak memiliki suku kata yang konsisten.
 
== Wisnu dalam susastra Hindu ==