Ketika Cinta Bertasbih: Meraih Ridho Ilahi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fadeleditor (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 53:
 
==Pemain==
* [[Kholidi Asadil Alam]] sebagai Abdullah Chaerul Azzam
* [[Oki Setiana Dewi]] sebagai Anna Althafunnisa
* [[DudeAndi HerlinoArsyil Rahman]] sebagai UstM.Furqan Andi IlyasHasan
* [[AndiDude Arsyil RahmanHerlino]] sebagai FurqanUst. M.Ilyas
* [[Meyda Sefira]] sebagai Ayatul Husna
* [[Rini Yulianti]] sebagai Astrid
* [[Wingky Wiryawan]] sebagai Dr. Fajar
 
* [[Zee Zee Shahab]] Sebagai Cahyani
* [[Rahmi Nurullina]] sebagai Lia
 
==Plot==
Ruh dari Sinetron Ketika Cinta Bertasbih Meraih Ridho Ilahi adalah bagaimana keluarga besar Azzam menjadikan seluruh aktivitas hidup ini sebagai bentuk ibadah untuk meraih ridho Ilahi. Bagaimana Anna Althafunnisa dan Azzam berusaha mati-matian meraih ridho Ilahi di tengah cobaan yang mendera hidup mereka. Bagaimana Husna dan Ilyas mendapat ujian yang dahsyat di tengah-tengah persiapan menghadapi pernikahan mereka, dimana mereka juga berusaha selalu ikhlas.
 
Bagaimana kisah keluara pengantin baru Furqon dan Qonita.
Husna mengajar di kelas, tiba-tiba merasakan nyeri di dada yang hebat yang akhirnya membuat dia ambruk dan pingsan di kelas. Husna dilarikan ke RS Solo. Tetapi pihak RS angkat tangan, dan memberikan rujukan ke Jakarta. Di hari yang sama desa Wangen juga geger, karena Haji Samingan minggat meninggalkan rumah bersama Parmin.
 
Baris 72 ⟶ 76:
Sambil memulai bisnis Bakso Cinta di Jakarta, Azzam juga tergerak untuk pesantren Al Halimiyyah yang ada di dekat kontrakannya yang sudah tidak terurus dan kehilangan murid-muridnya. Azzam pun mulai memutar otak untuk mengumpulkan biaya baik untuk pengobatan Husna, biaya hidup keluarganya, dan juga biaya pengembangan pesantren Al Halimiyyah.
 
Azzam pelan-pelan berhasil menghidupkan pesantren. Itupun tak luput dari bantuan Cahyani, mahasiswiDan aktivisjuga yangberkat membantubantuan AzzamFurqan mencariyg ikut menyumbangkan dana untuk membeli pesantrenpesanteren. Azzam lalu mengganti nama pesantren menjadi Pesantren Daarul Hikmah.
 
Azzam dan Anna pun lambat laun mulai mendapat tempat di hati masyarakat. Azzam menjadikan pesantren itu sebagai pesantren mahasiswa yang sering mengadakan tema-tema kajian yang diminati anak muda. Masjid pesantren itu juga mulai makmur kembali.