Yeongjo dari Joseon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldo samulo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Aldo samulo (bicara | kontrib)
Baris 51:
Satu-satunya yang menceritakan insiden yang menyedihkan selama masa pemerintahan Yeongjo adalah kematian putranya, Putra Mahkota [[Pangeran Sado|Sado]]. Sado kemungkinan besar menderita penyakit kelainan jiwa. Ia suka membunuh orang di dalam istana dan seorang yang menderita kelainan seks. Yeongjo tidak dapat oleh istana membunuh putranya dengan tangannya sendiri dan di suatu hari yang panas di bulan Agusutus di tahun 1762, Sado diperintahkan untuk masuk ke dalam peti besar untuk menyimpan beras yang terbuat dari kayu. Setelah 8 hari, Sado mati lemas.<ref>Memoirs of Lady Hyegyeong</ref>
 
9 tahun kemudian Yeongjo wafat, dan putra Sado, Jeongjo, menjadi kingraja. Bagian awal dari tahun pemerintahannya ditandai oleh intrik politik dan kecemasan para pejabat istana yang takut kalau-kalau Jeongjo akan membalas dendam pada mereka atas petisi yang diajukan mereka yang menyebabkan kematian ayahnya, Putra Mahkota Sado. Yeongjo dimakamkan di makam dinastik di [[Makam Kerajaan Dinasti Joseon|Donggureung]].
 
Yeongjo adalah yang pertama yang beraksi melawan aktivitas-aktivitas [[Katolik Roma]] di dalam negara. Pada abad ke-18, Katolik mulai mendapat pengikutnya terutama di propinsi [[Gangwon]] dan [[Hwanghae]]. Di tahun [[1758]], Yeongjo secara resmi menganggap Katolik sebagai sebuah praktik yang jahat.