Bandar Udara Internasional Francisco Bangoy: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k kecilkan
Charles Mohan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
{{landaspacu|sudut=05/23|panjang_f=9.843|panjang_m=3.000|permukaan=[[Aspal]]/[[Beton]]}}
{{End}}
'''Bandar Udara Internasional Davao-Francisco Bangoy (BIDFB)''' ([[IATA]] : '''DVO''', [[ICAO]] : '''RPMD''') ([[Bahasa Tagalog|Bahasa Filipina]] : ''Paliparang Pandaigdig ng Davao-Francisco Bangoy'', [[Bahasa Inggris]] : ''Davao-Francisco Bangoy International Airport'') merupakan bandar udara yang terletak di [[Kota Davao]], [[Filipina]].Ini adalah bandara tersibuk di pulau Mindanao. Bandara ini memiliki landasan pacu 3.000 meter presisi tunggal.
 
Sebuah terminal baru menggantikan terminal bandara sebelumnya, yang terletak tepat di seberang itu, dalam menangani baik penerbangan domestik dan internasional yang beroperasi ke dan dari Davao. Fasilitas modern dirancang untuk menangani sekitar 2 juta penumpang per tahun dan 84.600 ton metrik kargo per tahun. Kapasitas ditambahkan juga dilengkapi dengan keamanan navigasi terbaru,, dan peralatan penanganan bagasi.
 
Modernisasi dan peningkatan fasilitas bandara bertujuan untuk semen Davao sebagai hub untuk pariwisata dan investasi asing di wilayah tersebut. Pembangunan ini didanai oleh pinjaman empat puluh juta dolar dari Bank Pembangunan Asia, dibiayai oleh Bank Investasi Eropa untuk dua puluh lima juta ECU, dan melalui alokasi anggaran dari pemerintah. Total biaya proyek sebesar $ 128 juta.
 
Setelah hampir satu dekade, terminal baru akhirnya diresmikan pada tanggal 2 Desember 2003. Konstruksi awal dimulai pada tahun 2000 sementara rencana untuk pembangunan diumumkan pada tahun 1992.
 
Pada tanggal 12 November 2007, Cebu Pacific mengumumkan bandara ini sebagai hub ketiga.
 
Terlepas dari kenyataan bahwa Bandara Internasional Davao dianggap "internasional", saat ini layanan hanya satu tujuan internasional, Singapura. Namun, ada penerbangan charter sesekali ke Davao dari Manado, Indonesia oleh Wings Air dan Davao dari Seoul, Korea Selatan oleh Jeju Air . Cebu Pacific digunakan untuk melayani Davao-Hong Kong dan Singapura, namun ini penerbangan telah dihentikan pada tahun 2009. Tapi Executive Order Pocket Kebijakan Open Skies saat ini sedang ditinjau oleh pemerintah Filipina yang akan memungkinkan operator asing untuk beroperasi di Davao Bandara Internasional.