Lambing, Muara Lawa, Kutai Barat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 18:
Kata Tolan merupakan adaptasi dari kata ''toleutn'' dari [[Suku Benuaq]]. Nama Tolan berasal dari nama sebuah lamin tua, yang dulu menjadi pemukiman besar Suku Dayak Benuaq - dapat dikatakan sebagai sebuah kerajaan. Lamin Tolan dahulu kepalai seorang Kepala Suku atau Kepala Adat (Besar) bernama '''Ngiling''' alias '''Kakah Gahek''', oleh Kerajaan Kutai diberi gelar '''Janulen''' -- {Jan Ulen???} sebagai Kepala Adat Besar atau Panglima Suku Dayak Benuaq Wilayah Tolan dan Sekitarnya sekarang ini mencakup semua wilayah Kecamatan Muara Lawa. Pada masa kepemimpinan Kakah Gahek, pada masa penjajahan di Indonesia sesungguhnya para penjajah tidak pernah dapat menguasai wilayah ini, baik penjajahan Belanda maupun Jepang. Hingga sekarang Lamin Tolan masih berdiri kokoh.
Letak Kampung Lambing berada dijalur jalan Trans Kalimantan Poros Tengah. Berada di tepian [[Sungai Kedang Pahu]] juga tepat dimana [[Sungai Lawa]] bermuara di mana seberangnya adalah Kampung Muara Lawa, kedua kampung dihubungi dengan jembatan besar berkonstruksi baja yaitu [[Jembatan Kedang Pahu I]].
=== Kependudukan ===
|