Bentuk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Oi sanjaya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Oi sanjaya (bicara | kontrib)
Baris 16:
 
Dalam [[geometri]], dua buah bidang dikatakan memiliki bentuk yang sama apabila salah satu bidang dapat ditransformasi menjadi bidang lainnya melalui satu atau lebih [[transformasi kaku]] (translasi, rotasi, penyekalaan). Dengan kata lain ''bentuk'' dari sekumpulan titik geometris adalah seluruh informasi geometris yang tidak dapat dirubah melalui transformasi kaku, yaitu informasi yang tidak berubah ketika posisinya dirubah, dan/atau dirotasikan, dan/atau ukurannya dirubah.
Bentuk dari obyek tiga dimensi dikatakan sama jika dan hanya jika bagian semesta ruang yang ditempati oleh obyek tersebut memenuhi definisi diatas. Jadi, bentuk tidak tergantung pada ukuran, dan tidak pula tergantung posisi dan arah hadap. Namun, bentuk yang ter-refleksi (seperti obyek dan bayangannya di cermin) dapat dikatakan berbeda. Bentuk dapat pula dikatakan berbeda (berubah) apabila ditransformasi skala secara tidak seragam (transformasi dilatasi). Contohnya, [[Bola (geometri)|bola]] diskala (ditarik, diperpanjang) pada sumbu X (atau sumbu Y atau Z saja) akan berubah bentuk menjadi [[elipsoid]] (seperti bola rugby). Dengan kata lain, mempertahankan sumbu simetris suatu obyek (jika memiliki) adalah sangat penting untuk mempertahankan bentuk obyek. Akan tetapi bentuk hanya ditentukan oleh batas-batas terluarnya saja, jadi, misalnya, dua buah balok es dengan ukuran sama namun salah satu ternyata memiliki rongga udara (ada ruang kosong di dalam balok es) didalamnya, masih dikatakan dua buah balok es tersebut memilki bentuk yang sama.
Suatu obyek jika dapat ditransformasikan menjadi obyek lain melalui transformasi kaku dan pencerminan dikatakan [[kongruen]] atau sebanding. Jadi sebuah obyek pasti sebanding dengan pencerminannya tapi pasti tidak sebanding dengan pencerminannya yang sudah di-dilatasi.
Obyek yang memiliki bentuk sama dengan pencerminan obyek lain dikatakan sejenis. Jadi obyek yang sebanding pasti sejenis, namun obyek yang sejenis belum tentu sebanding (misal dua obyek sejenis namun tidak sebanding karena obyek satu lebih besar dari obyek yang lain).