Teutberge: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k r2.7.1) (bot Menambah: en:Teutberga |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diantara +di antara); kosmetik perubahan |
||
Baris 1:
'''Teutberga'''
Pemerintahan Lothair dikepalai oleh upaya-upayanya dengan mendapatkan perceraian dari istrinya Teutberga, dan hubungan-hubungannya dengan para pamannya [[Charles yang Botak]] dan [[Louis orang Jerman]] yang dipengaruhi oleh keinginannya untuk mendapatkan dukungan atas kerja keras mereka. Meskipun perselisihan dan rekonsiliasi di antara ketiga raja diikuti dengan suksesi cepat satu dengan lainnya, dapat dikatakan bahwa Louis menginginkan perceraian, dan Charles menentangnya, dengan kenyataan bahwa Lothair tidak memiliki keturunan laki-laki untuk menjadi pewaris wilayah-wilayahnya. Lothair, yang berniat untuk bercerai diperjelas oleh kemesraannya dengan seorang wanita yang bernama Waldrada, menyingkirkan Teutberga, namun Hucbert mengangkat senjata untuk membelanya, dan setelah ia menyerahkan sepenuhnya kepada [[siksaan air]], Lothair terpaksa memulihkannya di tahun 858. Masih mengejar niatnya, ia memenangkan dukungan saudaranya, Kaisar [[Louis II, Kaisar Romawi Suci|Louis II]], oleh pengambilalihan wilayah dan mendapatkan persetujuan klerus lokal atas perceraian tersebut dan atas pernikahannya dengan Waldrada, yang dilangsungkan di tahun 862.
Sebuah [[musyawarah gereja]] [[Franka]] [[uskup]] bertemu di [[Metz]] pada tahun 863 dan mengkonfirmasikan keputusan ini, namun Teutberga melarikan diri ke istana [[Charles yang Botak]], dan [[Paus Nicholas I]] menyuarakan keputusan musyawarah tersebut. Suatu serangan di [[Roma]] oleh kaisar tidak berhasil, dan di tahun 865 Lothair, diancam akan dikucilkan dan meyakinkan bahwa Louis dan Charles pada pertemuan mereka yang baru terjadi mendiskusikan partisi kerajaannya, yang sekali lagi mengambil istrinya. Akan tetapi Teutberga, baik dari inklinasi atau paksaan, sekarang mengekspresikan niatnya untuk bercerai, dan Lothair pergi ke Italia untuk mendapatkan persetujuan paus yang baru, [[Paus Adrian II|Adrian II]]. Dengan menempatkan interpretasi kalimat-kalimat yang menyenangkan ke paus, ia berencana untuk kembali, ketika ia terserang penyakit demam dan meninggal di [[Piacenza]] pada tanggal 8 Agustus 869. Ia meninggalkan Waldrada, seorang putra Hugo yang dianggap anak haram, dan kerajaannya dibagi
[[
[[
[[
[[
[[
[[de:Theutberga]]
| |||