Tenggarong, Kutai Kartanegara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 20:
Semula kota ini bernama '''Tepian Pandan''' ketika Aji Imbut memindahkan ibukota kerajaan dari [[Jembayan, Loa Kulu, Kutai Kartanegara|Pemarangan]]. Oleh Sultan Kutai, nama Tepian Pandan kemudian diubah menjadi [[Tangga Arung]] yang berarti rumah raja. Namun pada perkembangannya, Tangga Arung lebih populer dengan sebutan "Tenggarong" hingga saat ini.
Menurut tradisi Orang Dayak Benuaq dari kelompok ''Ningkah Olo'', nama/kata Tenggarong menurut bahasa Dayak Orang Benuaq adalah "''Tengkarukng''" berasal dari kata ''tengkaq'' dan ''bengkarukng'', tengkaq berarti naik atau menjejakkan kaki ke tempat yang lebih tinggi (seperti meniti anak tangga), bengkarukng adalah sejenis tanaman akar-akaran. Menurut Orang Benuaq ketika sekolompok orang Benuaq (mungkin keturunan Ningkah Olo) menyusuri Sungai Mahakam menuju pedalaman mereka singgah di suatu tempat dipinggir tepian Mahakam, dengan menaiki tebing sungai Mahakam melalui akar bengkarukng, itulah sebabnya disebut Tengkarukng, lama-kelamaan penyebutan tersebut berubah menjadi Tenggarong sesuai aksen Melayu.
== Objek wisata ==
Baris 34:
== Pusat kegiatan olahraga ==
Terdapat dua komplek olahraga di Tenggarong, yang pertama di kecamatan Tenggarong sendiri, kemudian dibangun komplek yang baru di kecamatan [[Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara|Tenggarong Seberang]] yang dinamakan [[GOR Aji Imbut]].
== Pranala luar ==
|