Dasein: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT14danang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k bersih-bersih pekerjaan rumah yang dibengkalaikan
Baris 1:
{{Inuse| 06 Mei 2011}}
[[Berkas:Martin Heidegger for WP.jpg|thumb|200px|Martin Heidegger - tokoh yang sangat peduli dengan istilah ''dasein'']]
'''''Dasein''''' ({{IPA-de|ˈdaːzaɪn}}) adalah sebuah istilah [[Bahasa Jerman|Jerman]] yang sangat akrab dengan filsuf [[Martin Heidegger]] dalam karya besarnya, ''[[Being and Time]]'', yang secara umum merupakan terjemahan dari ''[[ada]]'', . ''being'' secara [[ontologi|ontologis]] dan [[filsafat|filosofis]] pada kemanusiaan dan realitas hidupnya.<ref name="Hardiman"/><ref name="Hadiwijono"/> Istilah ini banyak dipakai oleh para filsuf untuk menjelaskan kemampuan manusia dalam [[eksistensialisme|eksistensinya]] atau kemampuan tinggal dan memaknai hidupnya di dunia.<ref name="Hardiman">{{id}}F. Budi Hardiman., ''Heidegger dan Mistik Keseharian'', Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta 2003 </ref> Heidegger sendiri adalah filsuf yang hidup pada tahun 1889-1976. Dia dikenal sebagai filsuf fenomenologi yang besar dari Jerman.<ref name="Hardiman"/>
 
[[Berkas:Martin Heidegger for WP.jpg|thumb|200px|Martin Heidegger - tokoh yang sangat peduli dengan istilah ''dasein'']]
Heidegger membedakan kemampuan benda dan makhluk lain dalam kemampuan ''dasein''nya dalam hal kesadaran dalam waktu.<ref name="Hardiman"/> Sedemikian penting istilah ''dasein'' ini bagi Heidegger karena beragam pengertian yang memiliki kedalaman dalam teori [[fenomenologi|fenomenologinya]].<ref name="Hadiwijono">{{id}}Harun Hadiwijono., Sari Sejarah Filsafat Barat 2'', Yogyakarta: Kanisius 1998</ref> ''Dasein'' ang dimiliki manusia dijelaskan dengan membandingkan arti istilah ''sein'' dan ''seiende'' yang artinya "yang berada". Arti ''dasein'' adalah "berada di dalam", jadi memiliki aktivitas yang tidak pasif.<ref name="Hadiwijono"/> Berbeda dengan benda-benda yang ada begitu saja di depan manusia tanpa bisa berbuat apa pun terhadap dirinya sendiri.<ref name="Hadiwijono"/> Di sinilah kemampuan manusia berbeda dalam hal merenungkan, merefleksikan tentang makna hidupnya, sehingga ia bisa memaknai dan merubah hidup yang kurang baik menjadi lebih baik.<ref name="Hadiwijono"/> Kemampuan ini secara nyata dalam peran manusia dalam menyangkal dirinya sendiri.<ref name="Hadiwijono"/> Kemudian Heidegger juga memberika teori manusia dengan ''dasein'' dalam berhubungan dengan lingkungan di sekitarnya.<ref name="Hadiwijono"/> Lebih lanjut bahwa manusia dapar memikirkan benda-benda, alat-alat, dan beraktivitas sesuai dengan keinginan yang sudah dipilihnya.<ref name="Hadiwijono"/> Inilah kemampuan eksistensi yang sesungguhnya.<ref name="Hadiwijono"/>
 
Baris 8 ⟶ 7:
{{reflist}}
 
[[Kategori:Istilah filsafat]]
 
 
[[Kategori:Bahasa]]
[[Kategori:Filsafat]]
[[Kategori:Istilah]]
[[Kategori:Jerman]]