Mesir Kuno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
MkUltra (bicara | kontrib)
Baris 128:
=== Administrasi dan perdagangan ===
[[Berkas:Pharaoh.svg|thumb|upright|Firaun biasanya digambarkan menggunakan simbol kebangsawanan dan kekuasaan.]]
[[Firaun]] adalah raja yang berkuasa penuh atas negara—setidaknya dalam teori— danteori—dan memegang kendali atas semua tanah dan sumber dayanya. Firaun juga merupakan komandan militer tertinggi dan kepala pemerintahan, yang bergantung pada birokrasi pejabat untuk mengurusi masalah-masalahnya. Yang bertanggung jawab terhadap masalah administrasi adalah orang kedua di kerjaan, sang [[wazir]], yang juga berperan sebagai perwakilan raja yang mengkordinir survey tanah, kas negara, proyek pembangunan, sistem hukum, dan arsip-arsip kerajaan.<ref name="Manuelian358">Manuelian (1998) hal. 358</ref> Di level regional, kerajaan dibagi menjadi 42 wilayah administratif yang disebut [[Nome (Mesir)|nome]], yang masing-masing dipimpin oleh seorang [[nomark]], yang bertanggung jawab kepada wazir. Kuil menjadi tulang punggung utama perekonomian yang berperan tidak hanya sebagai pusat pemujaan, namun juga berperan mengumpulkan dan menyimpan kekayaan negara dalam sebuah sistem lumbung dan perbendaharaan dengan meredistribusi biji-bijian dan barang-barang lainnya.<ref>Manuelian (1998) hal. 363</ref>
 
Sebagian besar perekonomian diatur secara ketat dari pusat. Bangsa Mesir Kuno belum mengenal uang koin hingga Periode Akhir sehingga mereka menggunakan sejenis uang barter<ref>Meskell (2004) hal. 23</ref> berupa karung beras dan beberapa deben (satuan berat yang setara dengan 91 gram) tembaga atau perak sebagai denominatornya.<ref name="Manuelian372">Manuelian (1998) hal. 372</ref> Pekerja dibayar menggunakan biji-bijian; pekerja kasar biasanya hanya mendapat 5 karung (200kg) biji-bijian per bulan sementara mandor bisa mencapai 7 karung (250kg) per bulan. Harga tidak berubah di seluruh wilayah negara dan biasanya dicatat utuk membantu perdagangan; misalnya kaus dihargai 5 deben tembaga sementara sapi bernilai 140 deben.<ref name="Manuelian372"/> Pada abad ke 5 sebelum masehi, uang koin mulai dikenal di Mesir. Awalnya koin digunakan sebagai nilai standar dari [[logam mulia]] dibanding sebagai uang yang sebenarnya; baru beberapa abad kemudian uang koin mulai digunakan sebagai standar perdagangan.<ref>Walbank (1984) hal. 125</ref>