Andrologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anton smc (bicara | kontrib)
Anton smc (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Andrologi''' (dari bahasa Yunani ''andros'' yang berari laki-laki) adalah [[spesialisasi medis]] yang berhubungan dengan kesehatan pria, secara khusus kepada masalah-masalah yang berhubungan dengan [[sistem reproduksi]] dan [[sistem urin]] pria. Andrologi merupakan lawan dari [[ginekologi]] yang menangani masalah kesehatan wanita. Andrologi dipelajari sejak akhir 1960-an. Jurnal yang membahas andrologi pertama kali adalah jurnal berbahasa Jerman ''Andrologie'' (sekarang ''Andrologia''), yang dipublikasikan sejak [[1969]]<ref>''Social Studies of Science'' (1990) '''20''', p. 32</ref>.
 
Andrologi sebagai cabang ilmu dalam bidang Kedokteran, belum banyak diketahui orang tentang apa saja yang termasuk dalam keilmuan ini, baik bagi kalangan sejawat dokter, apalagi bagi kalangan awam. Andrologi dikenal sebagai ilmu yang menangani permasalahan pria karena berasal dari kata ”Andro” (salah satu hormon penting bagi pria).
 
 
'''Sejarah Andrologi di Indonesia (dari Spermatologi ke Andrologi) :'''
Baris 21 ⟶ 22:
Kasus-kasus yang di tangani Andrologi (WHO, 1997) dibagi dalam 5 kelompok besar, yaitu : infertilitas pria, disfungsi ereksi, hipogonadotropik – hipogonadism, KB pria dan male aging.
Pelayanan yang diberikan oleh Dokter spesialis Andrologi, meliputi :
'''1. Klinis'''
'''2. Laboratorium Andrologi'''
'''3. Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB)'''
 
Dengan demikian Andrologi membutuhkan kemitraan dengan bidang-bidang ilmu lain yang sudah lebih dahulu berkembang untuk hal tersebut, walaupun tidak fokus dan spesifik, antara lain Ilmu Kebidanan dan Kandungan, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Bedah Urologi, Ilmu Psikiatri, Neorologi dll. Dari 5 materi pokok yang disebutkan diatas, dapat dikembangkan lagi pada masing-masing materi seperti, mikropenis, hiper dan hipo gonadotrophin, ejakulasi dini, disfungsi ereksi, hipoandrogen, hipospermatogenesis, imunologi sperma, antibodi antisperma, andropause, dll. Kesemuanya itu adalah permasalahan pada pria yang wadahnya ada pada Andrologi.
 
Perkembangan ilmu kedokteran termasuk sangat cepat dibandingkan dengan ilmu pengetahuan lainnya, salah satu penyebabnya adalah tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan keilmuan itu sendiri terutama yang menyangkut fungsi-fungsi dalam kehidupan dan hajat hidup orang banyak. Demikian pula kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan di bidang Andrologi terutama untuk masalah infertilitas dan seksualitas.
 
Ruang Lingkup :
'''1. Laki-laki pada usia balita dan anak-anak.'''
Perhatian orang tua terhadap anak laki-laki pada awal masa perkembangan organ reproduksi sangat diperlukan. Kepedulian orang tua terhadap gangguan perkembangan organ reproduksi dan seksual anaknya akan membantu dokter untuk mendiagnosis lebih dini setiap kelainan dan tentu akan memberikan terapi dan solusi lebih tepat pula sebelum fungsi-fungsi organ tersebut diperlukan.
Masalah hipogonadisme saja atau disertai dengan masalah mikropenis, merupakan kelainan yang dapat dipantau pada usia anak-anak dan dapat mengantisipasi gangguan fungsi seksual dan reproduksi di kemudian hari. Perhatian terhadap perkembangan gonad setiap anak laki-laki apakah sudah turun sempurna pada waktu yang tepat dan apakah ukuran testis sesuai dengan umur, memerlukan konsultasi pada Dokter spesialis Andrologi untuk mendianosis dan melakukan terapi.
Seyogyanya setiap anak mulai dari balita sampai usia dewasa muda mendapatkan pelayanan dan kontrol secara rutin terhadap perkembangan gonad dan organ reproduksi oleh Dokter spesialis Andrologi.
Jumlah kelahiran anak laki-laki dari kelahiran pertahun di Indonesia sangat tinggi dibandingkan dengan negara maju lain. Setiap anak laki-laki memerlukan pelayanan yang memadai terhadap perkembangan organ seks dan reproduksinya, sedangkan jumlah Dokter spesialis Andrologii saat ini masih sangat terbatas.
 
'''2. Laki-laki pada usia Remaja dan Dewasa muda.'''
Laki-laki usia remaja atau setelah masuk usia pubertas merupakan usia anak yang mulai perhatian terhadap diri sendiri dan sering membandingkan apa yang ada pada dirinya dengan teman-teman sebayanya, alat kemaluannya, rambut alat kemaluannya, kumis, jenggot, bentuk tubuh dan jalannya apakah seperti pria umumnya dan cukup untuk dikatakan jantan. Hal-hal seperti ini akan menjadi pemikiran terus dan keraguan bagi si anak terhadap fungsinya sebagai laki-laki di kemudian hari. Keadaan ini akan menjadi lebih mudah apabila remaja tersebut lebih terbuka dan terus terang mengemukakan kekhawatirannya tersebut kepada orang tuanya, sehingga orang tua akan cepat mencari solusi kepada Dokter spesialis Andrologi.
Setelah usia dewasa muda, anak laki-laki mulai mencari jalan untuk mengetahui, apakah alat kejantannya termasuk katagori normal atau tidak. Apabila ada hal yang kurang pada dirinya dan tidak sama dibandingkan temannya dari tanda-tanda dan sifat-sifat kejantannya, ilmu pengetahuan kedokteran harus dapat menjelaskan dan memberi solusi yang tepat. Sangat banyak pria remaja dan dewasa muda yang membutuhkan penjelasan yang tepat tentang kekhawatiran akan dirinya dimasa depan. Dalam hal ini peran Dokter spesialis Andrologi sangat dibutuhkan.
 
'''3. Laki-laki pada masa Perkawinan dan Reproduksi'''
Pasangan suami istri yang baru menikah tentu mengharapkan pernikahannya dapat dijalankan dengan penuh kebahagiaan dan menghasilkan keturunan sesuai dengan salah satu tujuan pernikahan itu sendiri. Salah satu fungsi utama dan penting dalam pernikahan adalah kemampuan melakukan hubungan seksual secara benar dan menyenangkan. Hal ini merupakan kebutuhan setiap pasangan suami istri dalam menjalani masa pernikahannya. Gangguan pada hubungan seksual, disebut disfungsi seksual yang dapat dibagi menjadi penurunan libido, ejakulasi dini, gangguan ereksi, tidak ejakulasi, frekuensi melakukan hubungan seksual sangat jarang dan lain-lain, adalah masalah yang harus dicari solusinya melalui konsultasi dan pengobatan oleh Dokter spesialis Andrologi.
Selama masa pernikahan, salah satu harapan pasangan adalah mendapatkan keturunan. Diketahui bahwa 15% dari pasangan suami istri mempunyai kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Sebagai penyebab dari pasangan infertilitas tersebut adalah 35% dari pihak pria, 40% dari pihak wanita dan 25% termasuk dalam ”unexplained Infertility”. Dalam hal ini suatu tuntutan terhadap Dokter spesialis Andrologi untuk menjawab masalah tersebut, terutama masalah pada pria dan yang termasuk ”unexplained infertility”.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pasangan suami istri akan memerlukan keahlian Dokter spesialis Andrologi di dalam hidupnya, baik dalam masa berproduksi maupun diluar masa berproduksi karena berada diruang lingkup Andrologi.
 
'''4. Laki-laki pada Usia Tua'''
Setelah masa bereproduksi, kehidupan dan aktifitas sebagai suami istri harus dipertahankan sebagaimana mestinya, hubungan seksual harus bisa dinikmati oleh pasangan, fisik harus dapat dijaga dan dirawat supaya tetap sehat dan segar, penampilan harus tetap berwibawa, makanan harus dijaga, proses menjadi tua diperlambat, kontrol kesehatan secara rutin, waktu untuk keluarga harus lebih banyak, aktifitas seksual tak boleh berhenti selama salah satu pasangan masih menginginkannya. Kesemuanya itu memerlukan Dokter spesialis Andrologi sebagai solusi dari permasalahan masing-masing pasangan.
 
''' 5. Keluarga Berencana Pria'''
Selama ini pengaturan kehamilan, umumnya melalui pihak wanita (istri). Dengan tingginya kesadaran akan pentingnya Keluarga Berencana bagi keluarga di Indonesia, pihak pria (suami) perlu berpartisipasi dalam masalah ini. Sekarang ini sedang dikembangkan KB hormonal dengan target adalah pihak pria (suami), dengan demikian KB dalam keluarga bisa dilakukan secara bergantian antara suami dan istri. Setiap pasangan yang menjadi aseptor KB selama ini, tentu ingin mendapatkan keterangan dan penjelasan yang memadai mengenai KB pria. Disini peran Dokter spesialis Andrologi harus bisa sebagai solusi bagi masyarakat.
 
.
'''Referensi :'''
- Arsyad, KM., 2006. 10 Tahun PERSANDI (Indonesian Andrologist Association). Pengurus PP Persandi.
Baris 60 ⟶ 68:
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://andrology.org/ International Society of Andrology]
* {{en}} [http://andrologi-indonesia-pandi.org?page=detail_news&id=21 Pandi]
* {{en}} [http://klinikandrologi.blogspot.com/2008/07/andrologi-andrology.html Klinik Andrologi]
{{medis-stub}}