Hans Teeuw: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cocondolo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Cocondolo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
Pada tahun 2004, Profesor Teeuw Foundation memberikan penghargaan kepada Ajip Rosidi, yang selama lebih dari 40 tahun, telah memberikan kontribusi yang berharga bagi studi, publikasi, dokumentasi, dan promosi sastra Indonesia dengan cara yang lebih luas. Ia sangat dihormati di dunia internasional, baik oleh bangsa Barat maupun bangsa Timur termasuk Jepang). Jika memungkinkan, ia juga mencari, mempraktekkan dan mempromosikan kegiatannya dengan bekerjasama dengan Belanda dan lembaga-lembaga mereka.<ref name="ref1"/>
 
Pada tahun 2007, Profesor Teeuw Award digelar di dua tempat, Belanda maupun dan Indonesia. Kali ini penghargaan diberikan kepada pemenang yang telah memberi kontribusi pada hubungan budaya Indonesia-Belanda di bidang arsitektur dan studi arsitektur. Di Belanda Profesor Teeuw Award 2007 diberikan kepada dua pemenang yakni arsitek Cor Passchier, dan sejarawan dan antropolog Freek Colombijn. Di Indonesia tiga pemenang yang terpilih untuk menerima penghargaan adalah [[Han Awal]], Wastu Pragantha Zhong endan Soedarmadji JH Damais.<ref name="ref1"/>