Jeremy Bentham: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Xqbot (bicara | kontrib)
Kia 80 (bicara | kontrib)
k hapus {{inuse}} dan rapikan
Baris 1:
{{inuse}}
 
{{Infobox Philosopher
|region =
Baris 21 ⟶ 19:
'''Jeremy Bentham''' adalah filsuf pendiri [[utilitarianisme]] asal [[Inggris]].<ref name="cambridge"> Robert Audi. 1995. ''The Cambridge Dictionary of Philosophy''. United Kingdom: Cambridge University Press. Hlm. 824-825.</ref><ref>[http://www.iep.utm.edu/bentham/ Encyclopedia of Philosophy]</ref><ref name="Story"> {{id}} Bryan Magee. 2001. ''The Story of Philosophy''. Jogjakarta: Kanisius </ref> Ia dilahirkan di [[London]], menempuh pendidikan di [[Oxford]], dan kemudian mendapatkan kualifikasi sebagai seorang barrister (advokat) di London.<ref name="Story"/> Bentham merupakan salah seorang filsuf [[empirisme]] dalam bidang moral dan politik.<ref name="Story"/><ref name="isme"> A. Mangunhardjana. 1997. ''Isme-isme dalam Etika dari A sampai Z. Jogjakarta: Kanisius. Hal.228-231.</ref>
 
== Latar Belakangbelakang ==
Praktek ketidakadilan sosial membuat Bentham, sebagai seorang mahasiswa hukum, sangat berminat tehadap berbagai persoalan yang berkaitan dengan moralitas publik.<ref name="Story"/> Ia banyak menulis tentang permasalahan etika, politik dan hukum. dalam rentang usianya yang cukup panjang, Bentham selalu bersemangat untuk menerapkan ide-ide praktisnya.<ref name="Story"/> Ia menjadi pemimpin dari sebuah kelompok yang dikenal sebagai Para Radikal Filosofis (''Philosophical Radicals'') yang menjadi ujung tombak dari gerakan reformasi liberal.<ref name="Story"/> Gerakan ini benyak menyoroti persoalan seputar pendidikan, hukum tentang aktivitas seksual, korupsi dalam institusi-institusi publik, penyensoran, dan pengelolaan penjara.<ref name="Story"/>
 
== Universitas Barubaru ==
Pemikiran Bentham amat dipengaruhi oleh filsuf Prancis sebelum revolusi.<ref name="Story"/><ref>[http://www.spartacus.schoolnet.co.uk/PRbentham.htm Schoolnet]</ref> Ide mereka dikembangkan lebih lanjut oleh Bentham, yang kemudian memengaruhi sosialisme di Inggris pada [[abad 19]].<ref name="Story"/> Bentham dan para pengikutnya yang utama adalah para freethinker (pemikir bebas, tak beragama).<ref name="kamus"> Lorens Bagus. 2000. ''Kamus Filsafat''. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 1144</ref>
 
Karena saat itu, para freethinker tidak diperkenankan masuk ke Universitas [[Oxford]] ataupun [[Cambridge]], mereka pun mendirikan universitas baru.<ref name="Story"/> Namanya adalah University College London, yang berdiri tahun 1826.<ref name="Story"/>
 
Jeremy Bentham terus hadir di kampus itu sampai hari ini (dalam pengertian harafiah).<ref name="Story"/><ref>[http://www.iep.utm.edu/bentham/ Encyclopedia of Philosophy]</ref> Di aula masuk, jasadnya yang telah dibalsem dipajang dalam sebuah kotak kaca, lengkap dengan pakaian yang biasa dikenakannya.<ref name="Story"/><ref>[http://www.iep.utm.edu/bentham/ Encyclopedia of Philosophy]</ref>
 
Baris 36:
Pada 1824, hanya beberapa tahun sebelum wafatnya pada usia 84, dengan koceknya sendiri Bentham mendirikan Westminister Review.<ref>[http://www.iep.utm.edu/bentham/ Encyclopedia of Philosophy]</ref> Selama bertahun-tahun forum ini menjadi sebuah sebuah forum yang luar biasa efektif bagi tampilnya ide-ide maju.<ref>[http://www.iep.utm.edu/bentham/ Encyclopedia of Philosophy]</ref> Misalnya saja tiga dasawarsa kemudian, Westminister Review membuat perhatian dunia tertuju pada [[filsafat]] [[Schopenhauer]] yang terabaikan selama hamper 35 tahun.<ref name="Story"/>
 
== Kebaikan yang Terbesarterbesar ==
Sebagai prinsip pedoman bagi kebijakan publik, Bentham mengambil sebuah pepatah yang telah dikemukakan sejak awal abad 18 oleh seorang filsuf [[Skotlandia]]-[[Irlandia]] bernama [[Francis Hutcheson]].<ref name="Story"/> Pepatahnya: "Tindakan yang terbaik adalah yang memberikan sebanyak mungkin kebahagiaan bagi sebanyak mungkin orang".<ref name="Story"/> Bentham mengembangkan pepatah ini menjadi sebuah filsafat moral, yang menyatakan bahwa benar salahnya suatu tindakan harus dinilai berdasarkan konsekuensi-konsekuensi yang diakibatkannya.<ref name="cambridge"/><ref name="isme"/>
 
Baris 46:
{{reflist}}
 
== Bacaan Lanjutanlanjutan ==
{{refbegin}}
* Lea Campos Boralevi (1980). 'Bentham and the Oppressed'. Walter De Gruyter Inc, 1984 ISBN 3-11-009974-8
Baris 60:
{{refend}}
 
== Pranala Luarluar ==
{{commons}}
{{wikiquote|Jeremy Bentham}}