Æthelbald dari Wessex: Perbedaan antara revisi

| place of birth=[[Wessex, EnglandInggris|Wessex]], [[EnglandInggris]]

Æthelwulf kembali setahun kemudian, mengambil istri keduanya, putri RajaKaisar KarolingCarolingia [[Charles yang Botak]] yang berusia tiga belas tahun [[Judith dari Flandria|Judith]].<ref name=Stenton>{{citation |last=Stenton |first=Frank |title=Anglo-Saxon England |date=1971 |edition=3rd |publisher=Clarendon |location=Oxford |page=245 }}</ref> Menurut [[Asser]], selama Æthelwulf absen kemungkinan terdapat rencana untuk menghalangi raja kembali baik oleh Æthelbald, atau oleh Ealhstan, Uskup Sherborne dan Eanwulf, Ealdorman dari Somerset, atau dari ketiganya. Kemungkinan Æthelbald terlibat di dalam rencana tersebut karena mendengar pernikahan ayahnya dengan Judith. Pernikahan dengan puteri FrankishFranka yang memiliki garis keturunan kebangsawanannya sendiri dapat menghasilkan keturunan yang lebih berharga atas tahta daripada Æthelbald.

Ia dimahkotai di [[Kingston upon Thames]] dan kemudian membuat dirinya sendiri menjadi tidak populer di gereja dengan menikahi Judith, janda muda ayahnya. Hubungan tersebut dianggap bertentangan dan kontraversi langsung dari hukum gereja. Ayahnya yang marah, [[Charles yang Botak]], campur tangan dan memaksa putrinya masuk ke dalam biara. Ia kemudian kawin lari dengan [[Baldwin I, CountPangeran FlandersFlandria|Baldwin, CountPangeran Flandria]], membuatnya menjadi leluhur dari Ratu Inggris lain, [[Matilda dari Flandria]], permaisuri Raja Norman pertama di Inggris, [[William sang Penakluk]].

Dibalik semua ini, Æthelbald merupakan seorang raja yang populer. Ia wafat di Sherborne di, Dorset pada tanggal 20 Desember 860, berusia sekitar 26 atau 27 tahun<ref name="Weir" />, setelah empat tahun memerintah. Rakyat sangat berduka atas kematiannya, meskipun Uskup Asser menjelaskannyamenggambarkannya sebagai orang yang 'keras kepala dan sewenang-wenang'. Namun, opini Asser menunjukkan bias karena pernikahan Æthelbald yang tidak kanonikal.