I Wayan Bawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 37:
Beliau terlahir sebagai anak pertama dari empat bersaudara. Terbiasa dari kecil mandiri, Bawa, berangkat SR (Sekolah dasar sekarang -red) setiap hari dari desanya menuju Kerambitan, Tabanan.
Sejak duduk di bangku kuliah, Bawa aktif dalam organisasi kemahasiswaan. Tahun 1960-an, Bawa tercatat pernah sebagai ketua Senat Mahasiswa Fakultas Sastra Uiversitas Udayana, Pada masa-masa kuliah itu juga Bawa menjadi Komandan Resimen Mahasiswa (Menwa) Ugracena Unviersitas Udayana yang mempunyai komando dari Pulau Bali sampai Nusa Tenggara Barat. Pimpinan Korda [[GMNI]] Bali-Nusra juga dijabatnya pada masa itu. Pada masa-masa akhir tahun 1960-an, Bawa berusaha menyelesaikan studinya di bidang Bahasa dan Sastra Indonesia, dan gelar itupun diraih pada tahun
Tahun 1978, Bawa merupakan 1 dari 5 orang tenaga pengajar di Indonesia yang terpilih mendapatkan beasiswa di bidang ilmu bahasa dan Sastra untuk melanjutkan studi di [[Universitas Leidein]], [[Belanda]]. Di Belanda, Bawa memperdalam dialektologi dengan membaca buku-buku mengenai Indonesia yang banyak dibawa oleh Belanda pada masa penjajahan Belanda. Pendidikan S3 dilanjutkan di [[Universitas Indonesia]] dan berhasil mendapatkan gelar Doktornya pada tahun 1983. <br/>
|