Teologi kerajaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT51Philip (bicara | kontrib)
PT51Philip (bicara | kontrib)
Baris 24:
 
== Konsep Raja Dan Kerajaan Dalam Budaya Timur Kuno ==
Perhatian khusus Asia Timur kuno terhadap keadilan sosial adalah latar belakang posisi raja.<ref name="Vriezen">{{id}} Th. C. Vriezen. ''Agama Israel Kuno''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 2000. Hal. xviii, 193, 190, 191, 243.</ref> Bangsa-bangsa di Asia Timur kuno mempunyai kepercayaan bahwa masalah keadilan dan masalah sosial mempunyai hubungan yang erat dengan ilah-ilah misalnya, di Mesopotamia dikenal [[dewaDewa Utala]] yang [[dewaDewa matahariMatahari]] dan keadilan.<ref name="Vriezen"></ref> Selain itu, [[dewaDewa Nase]] yang peka terhadap penindasan.<ref name="Vriezen"></ref> Di Mesir, [[dewaDewa Maad]] sebagai dewa peraturan dan keadilan.<ref name="Vriezen"></ref> Dewa ini mendelegasikan tugas pada [[Firaun]] yang disebut penjelmaan dewa Maad.<ref name="Vriezen"></ref> Oleh karena itu, raja mempunyai kuasa untuk menerapkan [[undang-undang]] kepada rakyat termasuk peraturan yang berhubungan dengan keadilan sosial.<ref name="Vriezen"></ref> Selain Firaun, raja [[Hamurabbi]] dianggap sebagai jelmaan dewa [[Shamash]] yang menerima kuasa mutlak untuk menetapkan dan menerapkan undang-undang.<ref name="Vriezen"></ref>
 
Raja adalah jelmaan dewa, maka raja mempunyai kuasa mutlak atas penetapan dan pelaksanaan undang-undang.<ref name="Vriezen"></ref> Raja juga disebut sebagai [[anak Allah]] secara biologis.<ref name="Vriezen"></ref> Raja tidak berada di bawah hukum, melainkan berada di atas hukum.<ref name="Vriezen"></ref> Bahkan para pembantu raja pun tidak terjangkau oleh hukum.<ref name="Vriezen"></ref> Hukum-hukum hanya ditujukan pada rakyat jelata.<ref name="Vriezen"></ref> Dalam tradisi Yerusalem, jabatan raja dikombinasikan dengan jabatan imam.<ref name="Vriezen"></ref> Menurut tradisi [[Yebus]] raja dianggap bukan hanya pemimpin politis melainkan juga pemimpin kultus.<ref name="Vriezen"></ref>
 
RajaKetika adalahraja jelmaanmenjelmaan menjadi dewa, maka raja mempunyai kuasa mutlak atas penetapan dan pelaksanaan undang-undang.<ref name="Vriezen"></ref> Raja juga disebut sebagai [[anak Allah]] secara biologis.<ref name="Vriezen"></ref> Raja tidak berada di bawah hukum, melainkan berada di atas hukum.<ref name="Vriezen"></ref> Bahkan para pembantu raja pun tidak terjangkau oleh hukum.<ref name="Vriezen"></ref> Hukum-hukum hanya ditujukan pada rakyat jelata.<ref name="Vriezen"></ref> Dalam tradisi Yerusalem, jabatan raja dikombinasikan dengan jabatan imam.<ref name="Vriezen"></ref> Menurut tradisi [[Yebus]] raja dianggap bukan hanya pemimpin politis melainkan juga pemimpin kultus.<ref name="Vriezen"></ref>
 
== Bukti-Bukti Arkeologi ==