Simoni: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT43Merlin (bicara | kontrib)
 
PT43Merlin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
 
 
'''Simoni''' adalah sebuah istilah yang dipakai untuk merujuk pada praktik suap dan penjualan jabatan rohani.<ref name="wellem"> F.D. Wellem. 2006. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm 424-425.</ref> Istilah ini sendiri diambil dari nama [[Simon Magus]] dalam Kisah Para Rasul 8:18-24.<ref name="wellem"/> Gereja mulai mempraktikkan simoni setelah penghambatan kekaisaran Roma atas gereja berakhir.<ref name="wellem"/> Selama [[Abad Pertengahan]], praktik simoni berkembang dan semakin merajalela dalam gereja.<ref name="wellem"/> Selanjutnya sejumlah Paus dan beberapa konsili turut mengecam praktik simoni bahkan ini menjadi isu yang sangat penting untuk dibicarakan pada masa feudalisme berkembang.<ref name="Patte">{en} Daniel Patte. 2010. ''The Cambridge Dictionary of Christianity''. New York: Cambridge university Press. 1158-59</ref>
Dalam Konsili Kalsedon, seseorang dilarang ditahbiskan bila ia membeli jabatan tersebut dengan sejumlah uang.<ref name="wellem"/> Simoni juga mendapat larangan keras dalam [[Konsili Lateran]] dan [[Konsili Trente]].<ref name="wellem"/> Pada konsili Lateran, orang yang melakukan simoni dianggap sebagai penyesat. Dikeluarkanlah sebuah keputusan bahwa orang yang ditahbiskan ke dalam sebuah jabatan gerejawi oleh seorang pejabat lain yang melakukan simoni namun ia sendiri tidak membeli jabatan, maka orang tersebut hanya membutuhkan [[penumpangan tangan]].<ref name="Patte"/>
Tokoh yang mengecam keras praktik simoni adalahantara lain [[Gregorius Agung]] dan [[Thomas Aquinas]].<ref name="wellem"/>
 
== Referensi ==