James W. Fowler: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT51Philip (bicara | kontrib)
PT51Philip (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
[[Berkas:JWF.jpg|thumb|150px|James W. Fowler.<ref> http://ethics.emory.edu/people/Founder.html</ref>]]
 
'''James W. Fowler''' adalah seorang psikolog.<ref name="Gema">{{id}}Gema. ''Jurnal Teologi Duta Wacana''. Vol 57. 39</ref> Teori James W. Fowler dipengaruhi oleh masa kecil dan suasana keluarga dimana dia dibesarkan dan bertumbuh menjadi seorang peneliti dibidang psikologi, khususnya [[psikologi]] [[agama]].<ref name="Gema"></ref> Ketertarikannya kepada bidang ini sangat dipengaruhi oleh suasana pengalaman spiritualitas lingkungan yang membesarkannya serta pengalaman penelitian yang digelutinya.<ref name="Gema"></ref>
 
== Riwayat Hidup ==
Baris 10:
James W. Fowler lahir di daerah [[North Carolina]], [[Amerika Serikat]], pada tanggal 12 Oktober 1940.<ref name="Gema"></ref> Ketika usianya menginjak umur 12 tahun, yaitu pada tahun 1952, dia di bawa keluarganya pindah ke daerah [[Great Smoky Mountains]], [[Nort Carolina]] disekitar Asheville.<ref name="Cremers">{{id}}Agus Cremers. ''Tahap-Tahap Perkembangan Kepercayaan Menurut James W. Fowler''. Yogyakarta: Kanisius. 1995. 15, 27-28, 29, 17, 18, 30-32, 36, 15-16, 34, 35, 36, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44.</ref> Ayahnya direktur eksekutif [[Methodist Summer Conference Center]] dan pendeta gereja [[Methodis]].<ref name="Cremers"></ref> Imannya berkembang dan mendalam di tengah-tengah keluarga. Dalam perkembangan selanjutnya Fowler melakukan refleksi teologis atas persoalan-persoalan pengalaman [[iman]]|imannya.<ref name="Cremers"></ref> Dia juga mengambil keputusan untuk mengikuti jejak ayahnya, menjadi pendeta. <ref name="Cremers"></ref>
 
[[Berkas:First Methodist Church, Fowler, CO IMG 5640.JPG|thumb|150px|Gereja [[Methodis]] tempat Fowler melayani]]
 
 
=== Pendidikan ===
Baris 17 ⟶ 18:
 
[[Berkas:Conant Hall Harvard University 050227.jpg|thumb|150px|Fowler belajar di Harvard University]]
 
 
=== Pergumulan ===
Pergumulan Fowler pada usia 44 tahun - 45 tahun.<ref name="Cremers"></ref> Di mana teori psikologinya dimulai perubahan orientasi sekitar teologi praktis dan dampak dari [[pastoral]] pegagogis. <ref name="Cremers"></ref> Teori perkembangan iman dikembangkan dari setiap pertemuan seminar, konferensi dan lokakarya pendidikan agama.<ref name="Cremers"></ref> Seperti seminar dimensi kognitif [[Piaget]] dan [[Kohlberg]] dan dunia perasaan dan imajinasi dari [[Sigmund Freud]], [[Erik H. Erikson]], [[Carl Gustav Jung]] dan Niebuhr.<ref name="Cremers"></ref> Secara khusus melalui pertemuan pastoral konseling.<ref name="Cremers"></ref> Fowler berefleksi dari konsele yang mengungkapkan pengalaman hidupnya dengan jujur dan terbuka.<ref name="Cremers"></ref> Fowler mengalami titik balik dalam hidupnya, ketika pertanyaan seputar diri dan gaya hidup dan iman menjadi cerminan dirinya sendiri.<ref name="Fowler"> {{en}} James W. Fowler. ''Stages Of Faith, The Psychology of Human Development and the Quest for Meaning''. San Franscisco: Harper and Row. 1981. xi, xii.</ref> Dengan demikian tersingkaplah proses perkembangan dan fungsi sebuah gaya hidup beriman yang eksistensial.<ref name="Cremers"></ref>
 
Tahap siklus hidup dari teori [[Erikson]] adalah pola dasar Fowler untuk memahami perkembangan pribadi yang unik dan kompleks.<ref name="Cremers"></ref> Maka dialog juga bertujuan menolong konsele menemukan jatidirinya.<ref name="Cremers"></ref> Termasuk kepekaan fenomenologis karya Erikson, Fowler semakin memahami dunia perasaan dan gambaran visual yang mewarnai eksistensi manusia.<ref name="Cremers"></ref> Dari percakapan ditemukan pengalaman konselekonseli, bahwa ada pola dan tema yang sama.<ref name="Cremers"></ref> Pertama, kehidupan orang dewasa dipengaruhi oleh formatif dan deformatif masa kanak-kanak.<ref name="Cremers"></ref> Ini membuktikan bahwa ada korelasi gaya kepercayaan dan pola identitas pribadi.<ref name="Cremers"></ref> Kedua, pada segmen usia tertentu, kepercayaan pribadi selalu berkisar pada tema-tema khusus sesuai dengan tahap perkembangan psiko-kognitif dan sosial.<ref name="Cremers"></ref> Fowler mengatakan tujuan percakapan tersebut,adalah bagaimana konselor mampu mengembangkan seni mendengarkan orang lain secara aktif.<ref name="Fowler"></ref> Maka dialog menjadi suatu kegiatan hermeneutis, di mana dua pribadi mengungkapkan rasa dan makna hidup dengan terus terang, sehingga konselor dapat merasakan dan menangkap ungkapan keberadaan konselekonseli yang sesungguhnya.<ref name="Fowler"></ref>
 
Pergumulannya tentang mana yang harus dia utamakan, apakah kepentingan diri sendiri atau melaksanakan kemanusiaan sebagai tugas Allah.<ref name="James"> {{en}} James W. Fowler. ''Becoming Adult, Becoming Christian, Adult Development and Christian Faith''. San Franscisco: Harper and Row. 1984. ix.</ref> Sebab karir ilmiah terlalu bersifat ''destiny'', karena jiwa dari ''destiny'' adalah kepentingan pribadi, akuisme, ambisi dan harapan duniawi sebagai bentuk dari aktualisasi diri.<ref name="James"></ref> Sementara, dia juga sadar akan penggilan Allah atas hidupnya dan keinginan karir ini bersifat ''vocation''.<ref name="James"></ref> Keduanya bertolak belakang, Folwer tidak memilih untuk menjadikan dirinya pusat, tetapi sebaliknya membuktikan hidup demi kepentingan orang lain dan menghayati pilihan hidupnya sebagai mitra Roh dan melakukan kehendak Allah.<ref name="James"></ref> Teori perkembangan iman dicapai bila seseorang mampu bertanya tentang apa kehendak Allah atas hidupnya.<ref name="James"></ref> Folwer mengambil keputusan dengan meninggalkan jambatannya di [[Harvard]] dan memilih tugas sebagai pembina calon pendeta di [[Bishop]] [[Candler School of Theology]] dan penelitian di ''Center for Faith Development''.<ref name="Cremers"></ref>
 
Pergumulannya tentang mana yang harus dia utamakan, apakah kepentingan diri sendiri atau melaksanakan kemanusiaan sebagai tugas Allah.<ref name="James"> {{en}} James W. Fowler. ''Becoming Adult, Becoming Christian, Adult Development and Christian Faith''. San Franscisco: Harper and Row. 1984. ix.</ref> Sebab karir ilmiah terlalu bersifat ''destiny'', karena jiwa dari ''destiny'' adalah kepentingan pribadi, akuisme, ambisi dan harapan duniawi sebagai bentuk dari aktualisasi diri.<ref name="James"></ref> Sementara, dia juga sadar akan penggilan Allah atas hidupnya dan keinginan karir ini bersifat ''vocation''.<ref name="James"></ref> Keduanya bertolak belakang, Folwer tidak memilih untuk menjadikan dirinya pusat, tetapi sebaliknya membuktikan hidup demi kepentingan orang lain dan menghayati pilihan hidupnya sebagai mitra Roh dan melakukan kehendak Allah.<ref name="James"></ref> Teori perkembangan iman dicapai bila seseorang mampu bertanya tentang apa kehendak Allah atas hidupnya.<ref name="James"></ref> Folwer mengambil keputusan dengan meninggalkan jambatannya di Harvard dan memilih tugas sebagai pembina calon pendeta di Bishop [[Candler School of Theology]] dan penelitian di ''Center for Faith Development''.<ref name="Cremers"></ref>
 
== Tahap-tahap Iman ==
James mulai dari menyelidiki perkembangan dari ''gambaran'', ''kepercayaan'', dan ''nilai'', serta komitmen yang menuntun dan memberi makna pada kehidupan individu-individu.<ref name="Clinebell">{{id}}Howard John Clinebell. ''Tipe-tipe dasar pendampingan dan konseling pastoral''. Yogyakarta: Kanisius. 2002. 149-150.</ref> Adapun tingkat perkembangan iman atau rohani yakni ''iman intuitif-projektif''; ''iman mitis-literal''; ''iman sintetik-konvensional''; ''iman individuatif-reflektif''; ''iman konjuktif''; dan ''iman universal''.<ref name="Clinebell"></ref> Tahap-tahap iman tersebut menurut Fowler dipengaruhi oleh aspek kepercayaan.<ref name="Fowler"></ref> Di mana kepercayaan memiliki sifat ilmiah yang mengandung unsur empiris dalam diri manusia.<ref name="Fowler"></ref>
 
 
=== Kepercayaan ===