Kesultanan Paser: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 35:
* [[1817]], Pasir diserahkan sebagai daerah pendudukan Hindia Belanda dalam Kontrak Persetujuan [[Karang Intan]] I pada [[1 Januari]] [[1817]] antara Sultan [[Sulaiman dari Banjar]] dengan Hindia Belanda diwakili Residen Aernout van Boekholzt. Hal ini terjadi setelah Belanda masuk kembali ke Kalimantan menggantikan Inggris.<ref name="Bandjermasin"/>
* [[1823]], Pasir menjadi daerah pendudukan Hindia Belanda dalam Kontrak Persetujuan Karang Intan II pada [[13 September]] [[1823]] antara Sultan [[Sulaiman dari Banjar]] dengan [[Hindia Belanda]] diwakili Residen Mr. Tobias.<ref name="Bandjermasin"/>
* [[1826]], Pasir ditegaskan kembali menjadi daerah pendudukan Hindia Belanda menurut Perjanjian Sultan Adam al-Watsiq Billah dari Banjar dengan Hindia Belanda yang ditandatangani dalam loji Belanda di Banjarmasin pada tanggal [[4 Mei]] [[1826]]H.<ref name="Bandjermasin"/>
* [[1849]], Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam wester-afdeeling berdasarkan ''Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie'', pada 27 Agustus 1849, No. 8<ref>[http://books.google.co.id/books?id=KJFBAAAAYAAJ&dq=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen%2C%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&pg=PA55-IA22#v=onepage&q=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen,%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&f=false {{nl}} Staatsblad van Nederlandisch Indië, s.n., 1849]</ref>
* [[1815]]–[[1843]], Pemerintahan [[Sultan Mahmud Han Alamsyah]], ia membuat kontrak politik dengan Hindia Belanda.
* [[1849]], MenurutBerdasarkan Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah iniPaser termasuk dalam westerzuid-ooster-afdeeling berdasarkanmenurut ''Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie'', pada 27 Agustus 1849, No. 8.<ref>[{{nl icon}} {{cite journal|url=http://books.google.co.id/books?id=KJFBAAAAYAAJ&dq=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen%2C%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&pg=PA55-IA22#v=onepage&q=Verdeeling%20van%20het%20Eiland%20Borneo%20in%20tteee%20%20afdeelingen,%20onder%20de%20benaming%20van%20Wester%20afdeeling%20en%20Zuid%20en%20Ooster%20afdeeling.&f=false {{nl}}|author=Nederlandisch Indië|title=Staatsblad van Nederlandisch Indië,|publisher= s.n., |year=1849]}}</ref>
* [[1880]]–[[1897]], Pemerintahan [[Sultan Muhammad Ali Alamsyah]], dialah yang pertama kali berani menentang Belanda sehingga ia dibuang dan mangkat di Banjarmasin<ref>Seksi Sejarah Perlawanan Terhadap Belanda, Jilid 2 Seksi Sejarah Perlawanan Terhadap Belanda, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional (Indonesia), Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1982</ref>
* [[1906]]-[[1918]], masa perjuangan rakyat Pasir melawan pemerintahan kolonial [[Hindia Belanda]].