Nurtanio Pringgoadisuryo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diantara +di antara)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-ekstrim +ekstrem)
Baris 35:
Tidak lama kemudian pesawat itu didaratkan di Lanud Husein karena mengalami gangguan berupa mesinnya mati. Nurtanio mengambil kesimpulan seandainya dia melakukan penerbangan ke Yogyakarta, maka dia harus mendarat darurat di daerah rawan yang masih dikuasai [[DI/ TII]] karena mengalami [[mesin]] mati.
 
Pada saat itu, Indonesia menerima berbagai macam pesawat dan peralatan perang dari Belanda sebagai pelaksanaan pengakuan kedaulatan yang merupakan buah dari [[Konfrensi Meja Bundar]]. Untuk Angkatan Udara, Indonesia menerima berbagai pesawat di antaranya [[P-51 Mustang]], Pembom sedang/ringan [[B-25 Mitchell]] dan pesawat angkut [[DC-3 Dakota]]. Pesawat-pesawat itu masih berwarna [[metal]] [[aluminium]] karena tidak diberi cat kamuflase. Alasan Nurtanio adalah pesawat itu permukaannya menjadi lebih licin sehingga mengurangi hambatan (''drag''). Namun kemudian muncullah gejala politik kurang baik yang diwarnai pembentukan dewan-dewan daerah oleh pimpinan wilayah politik dan pimpinan wilayah angkatan perang (yang dijuluki ''warlord'') sebagai protes akibat kebijakan pemerintah pusat yang secara ekstrimekstrem dapat menjurus kearah disintegrasi. Bila kemungkinan itu terjadi, maka Angkatan Perang Indonesia khususnya Angkatan Udara Republik Indonesia akan dibuat repot.
 
Untuk mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terburuk, R.J Salatun yang menjabat sebagai Sekretaris Dewan Penerbangan merangkap Sekretaris Gabungan Kepala-Kepala Staf memberi masukan kepada KSAU Suryadarma untuk mulai memberi kamuflase kepada pesawat-pesawat AURI selagi PO (periodiek overhaul). Dengan demikian jika terjadi konflik, AURI tidak akan kerepotan. Nurtanio kecewa dan bertanya hal itu untuk apa. Tidak lama kemudian ketika AURI jadi ujungtombak penumpasan [[PRRI]]/[[Permesta]], seluruh armada udaranya sudah diberi kamuflase.