Deisme Inggris: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT51Philip (bicara | kontrib)
PT51Philip (bicara | kontrib)
Baris 20:
Di Inggris, pergerakan Deisme berkembang sangat cepat, karena orang-orang bebas untuk berpendapat memiliki tokoh-tokoh ilmuwan seperti Newton, David Hume dan John Locke.<ref name="Gonzalez">{{en}} Justo L. Gonzalez. ''Story of Christianity Volume 2: The Reformation to The Present Day''. San Francisco: Harper & Row. 1984. 190</ref> Tokoh besar pertama dari Deisme adalah Herbert dari Cherbury.<ref name="Gonzalez"></ref> Herbert meengatakan, agama yang sejati haruslah universal, tidak hanya menuntut kesetiaan buta atas ajaran Alkitab dan tokoh-tokoh gereja.<ref name="Gonzalez"></ref> Agama tidak berdasarkan pada keselamatan yang khusus, ataupun gerak sejarah, tetapi cukup pada naluri alamiah dari setiap keberadaan manusia.<ref name="Gonzalez"></ref>
 
Kemudian Deisme di Inggris mencapai puncaknya pada pemikiran David Hume.<ref name="Simon"></ref> Segala sesuatu yang tidak rasional dan empiris harus disingkirkan ke dalam api.<ref name="Simon"></ref>. Kemudian Deisme tersebar ke luar Inggris, bahkan secara radikal di Perancis oleh Voltaire, Diderot, Rousseau.<ref name="Simon"></ref> Menurut Cairns, Deisme memiliki beberapa ajaran yang penting yaitu percaya pada Allah sebagai penyebab awal dari segala sesuatu dalam dunia yang kemudian meninggalkannya bekerja dalam hukum alam; tidak ada tempat bagi mukjizat dan Alkitab sebagai penyataan dari Allah; Yesus hanya dianggap sebagai guru moral, manusia hanya menyembah pada Allah saja; dan Alkitab hanya buku pedoman moral, karena bagi manusia secara alamiah sumber moral ada pada pikirannya sendiri.<ref name="Cairns"></ref>
 
== Referensi ==