Badan Penerbit Kristen Gunung Mulia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
55hans (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
55hans (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 27:
 
===Awal mula berdiri===
BPK Gunung Mulia pada awalnya berdiri dengan nama Badan Penerbit Kristen (disingkat BPK) di tahun 1950, meskipun baru menjadi badan yang legal pada tanggal 31 Agustus 1951.<ref name="Aritonang"></ref> BPK merencanakan untuk menerbitkan buku-buku dan buklet dalam Bahasa Indonesia.<ref name="Aritonang"></ref> Beberapa di antaranya adalah tafsiran terhadap Alkitab, buku dogma dan etika, sejarah gereja, homiletika, serta menerjemahkan literatur yang berasal dari Dewan Gereja se-Dunia.<ref name="Aritonang"></ref> Salah seorang tokoh yang menjadi motor pada awal berdirinya BPK adalah Johannes Verkuyl, di samping orang-orang lainnya.<ref name="Aritonang"></ref> BPK mendapat dukungan dari Indische Kerk (kini menjadi Gereja Protestan Indonesia), lembaga-lembaga Zending, YMCA, dan tokoh-tokoh Kristen Indonesia, seperti J. Leimena, A.M. Tambunan, B. Probowinoto, dan W.J. Rumambi.<ref name="Aritonang"></ref> Pada tahun 1950, Alfred Simanjuntak menjadi tenaga kerja penuh waktu dari BPK.<ref name="Aritonang"></ref>
 
Ketika Dewan Gereja di Indonesia (DGI) berdiri pada bulan Mei 1950, BPK menjadi bagian dari DGI. Sebagai bagian dari DGI, BPK memiliki tiga tugas utama:<ref name="Aritonang"></ref>
Baris 36:
Ketua DGI yang pertama adalah Todung Sutan Gunung Mulia dan dia memiliki andil besar dalam mengembangkan BPK.<ref name="Aritonang"></ref> Karena itulah, pada tahun 1971 namanya dipakai oleh BPK sehingga BPK berganti nama menjadi Badan Penerbit Kristen Gunung Mulia.<ref name="Aritonang"></ref>
===Perkembangan Selanjutnya===
Negara Indonesia mengalami ketidakstabilan politik selama periode awal kemerdekaan sehingga awalnya komisi publikasi yang menjadi embrio BPK hanya dapat menerbitkan 25 buku per tahun, yang sebagian besar dalam bentuk buklet mini.<ref name="Aritonang"></ref> Ketika BPK telah terbentuk pada tahun 1950 dan situasi Indonesia menjadi lebih stabil, mulai ada peningkatan dalam jumlah maupun kualitas buku yang diterbitkan.<ref name="Aritonang"></ref> Hasilnya adalah diterbitkannya 17 kategori dan serial, beberapa di antaranya adalah tafsiran terhadap Alkitab, buku dogma dan etika, sejarah gereja, homiletika, serta menerjemahkan literatur yang berasal dari Dewan Gereja se-Dunia.<ref name="Aritonang"></ref> Pada awalnya sebagian besar buku yang diterbitkan ditulis oleh orang-orang Eropa atau merupakan buku-buku terjemahan dari bahasa-bahasa lain.<ref name="Aritonang"></ref> Di saat seperti itu, J.L.Ch. Abineno adalah salah seorang teolog Indonesia yang produktif dalam menulis buku.<ref name="Aritonang"></ref> Kemudian seiring berjalannya waktu, muncullah nama-nama teolog Indonesia yang juga menerbitkan buku yakni O. Notohamidjojo, R. Soedarmo, W.B. Sidjabat, T.B. Simatupang, Eka Darmaputera, dan Andar Ismail.<ref name="Aritonang"></ref> BPK berusaha menjangkau sekolah-sekolah teologi, gereja-gereja, hubungan antar-agama, universitas-universitas dan sekolah-sekolah, serta kelompok-kelompok lain.<ref name="Aritonang"></ref>
 
==Menjalin Kemitraan==
 
 
Dalam perjalanan waktu, BPK Gunung Mulia menjabarkan tugas pengadaan bacaan Kristen tersebut dengan menerbitkan buku-buku teks teologi untuk membekali para pemimpin dan fungsional gereja. Buku-buku teks teologi terbitan BPK Gunung Mulia membantu menghadirkan iman Kristen di tengah pesatnya perkembangan teknologi modern dan informasi dengan segala dampaknya, serta menghayati iman Kristen dalam konteks berbangsa dan bernegara. Selain itu, BPK Gunung Mulia juga menerbitkan buku rohani terapan, buku umum, dan buku humaniora untuk menunjang perkembangan umat dalam menghadapi berbagai segi kehidupan sehari-sehari. Libri sebagai imprint BPK Gunung Mulia dihadirkan untuk menunjang penerbitan tersebut. Buku-buku yang diterbitkan Penerbit BPK Gunung Mulia terdiri atas buku Teologi, buku rohani bagi kaum awam, buku umum dengan imprint Libri, dan renungan dwibulanan Saat Teduh.
 
Dalam perjalanan waktu, BPK Gunung Mulia menjabarkan tugas pengadaan bacaan Kristen tersebut dengan menerbitkan buku-buku teks teologi untuk membekali para pemimpin dan fungsional gereja. Buku-buku teks teologi terbitan BPK Gunung Mulia membantu menghadirkan iman Kristen di tengah pesatnya perkembangan teknologi modern dan informasi dengan segala dampaknya, serta menghayati iman Kristen dalam konteks berbangsa dan bernegara. Selain itu, BPK Gunung Mulia juga menerbitkan buku rohani terapan, buku umum, dan buku humaniora untuk menunjang perkembangan umat dalam menghadapi berbagai segi kehidupan sehari-sehari. Libri sebagai imprint BPK Gunung Mulia dihadirkan untuk menunjang penerbitan tersebut. Buku-buku yang diterbitkan Penerbit BPK Gunung Mulia terdiri atas buku Teologi, buku rohani bagi kaum awam, buku umum dengan imprint Libri, dan renungan dwibulanan Saat Teduh.
 
Untuk melayani masyarakat umum, BPK Gunung Mulia melalui imprint Libri telah menerbitkan buku-buku yang bernuansa motivasional, leadership dengan tetap berpegang
Sejak awal pertumbuhannya hingga sekarang, BPK Gunung Mulia menyadari bahwa gereja-gereja perlu hadir dan bermakna di bumi Indonesia yang multidimensi. Untuk meningkatkan hubungan beragama, khususnya mendorong gereja-gereja untuk berdialog dengan masyarakat, BPK Gunung Mulia menerbitkan
buku-buku yang peduli terhadap berbagai masalah masyarakat. Ada empat kepedulian utama, yaitu tema kerukunan (pluralisme), tema anti-kekerasan, tema kesetaraan/gender, serta tema sains dan agama.
Keempat tema tersebut juga menjadi pergumulan bersama di lingkungan komunitas lintas agama dan diharapkan bisa menjadi sarana agar gereja semakin memacu pergaulan dan dialog yang konstruktif dalam praktik bermasyarakat lintas agama, sehingga semua orang bisa memetik buah-buah yang lebih baik.
 
BPK Gunung Mulia sadar bahwa tugas menyediakan bacaan Kristen bagi gereja dan warga gereja semakin berat,khususnya dalam rangka church building. Di sisi lain, gereja-gereja pun sadar bahwa tantangan
tugas berteologi untuk membimbing dan menghadirkan warga gereja juga semakin berat. Kondisi ini mendorong pentingnya kerjasama dalam memberi dan menerima dari berbagai pihak, dengan saling mendayagunakan secara konstruktif. Dengan demikian buku terbitan BPK Gunung Mulia diharapkan juga menjadi sarana makin terwujudnya keakraban di kalangan gereja-gereja dan lintas agama melalui dialog yang dewasa. Untuk melayani masyarakat umum, BPK Gunung Mulia melalui imprint Libri telah menerbitkan buku-buku yang bernuansa motivasional, leadership dengan tetap berpegang
pada norma kekristenan.