Partai Indonesia Raya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-nafas +napas)
Baris 17:
Ketika Dr. Soetomo meninggal pada bulan Mei 1938, kedudukannya sebagai ketua Parindra digantikan oleh [[Moehammad Hoesni Thamrin]], seorang [[pedagang]] dan anggota ''[[Volksraad]]''. Sebelum menjadi ketua Parindra, Moehammad Hoesni Thamrin telah mengadakan kontak-kontak dagang dengan [[Jepang]] sehingga ia memainkan ''kartu Jepang'' ketika ia berada di panggung politik ''Volksraad''.
 
Karena aktivitas [[politik]]nya yang menguat dan kedekatannya dengan Jepang, pemerintah Hindia Belanda menganggap Thamrin lebih berbahaya daripada [[Soekarno]]. Maka pada tanggal [[9 Februari]] [[1941]], rumah Moehammad Hoesni Thamrin digeledah oleh PID (dinas rahasia Hinda Belanda) ketika ia sedang terkena penyakit [[malaria]], selang dua hari kemudian Muhammad Husni Thamrin menghembuskan nafasnapas yang terakhir.
 
Salah satu bukti kedekatan Parindra dengan Jepang yaitu ketika Thamrin meninggal dunia, para anggota Parindra memberikan penghormatan dengan mengangkat tangan kanannya. Bukti lain adalah pembentukan gerakan pemuda yang disebut ''Surya Wirawan'' (Matahari Gagah Berani), yang disinyalir nama ini bertendensi dengan negara Jepang.