Anwar Ibrahim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-mempengaruhi +memengaruhi)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-didalam +di dalam)
Baris 45:
== Anggota kabinet dan Wakil Perdana Menteri ==
 
Ketokohan Anwar Ibrahim menarik perhatian [[Mahathir Mohammad]] dan membawanya ke dalam pemerintah. Jabatan politik beliau diawali pada tahun [[1982]], dipilih sebagai Anggota Parlemen Permatang Pauh dan dilantik sebagai ''Timbalan Menteri di Jabatan Perdana Menteri'' (Wakil Menteri didalamdi dalam kabinet). Anwar Ibrahim menjadi ''Anggota Jemaah Menteri'' (Anggota Kabinet) pada tahun [[1983]] ketika dilantik sebagai ''Menteri Kebudayaan, Belia dan Sukan''. (Menteri Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga}. Kemudian menjabat beberapa jabatan kabinet sebelum dilantik sebagai Menteri Keuangan pada bulan [[Maret]] [[1991]].
 
Peranan penting di dalam pemerintahan Barisan Nasional ialah terbentuknya [[Bank Islam]]. Serta diamanahkan untuk menjalankannya. Diaktakan, beliau telah menghabiskan banyak waktu dan menunjukkan komitmen yang tinggi terhadap perkembangan bank ini. Untuk itu Anwar telah mendapatkan bantuan dan dukungan dari negara-negara Islam lain diantaranya [[Arab Saudi]].
Baris 65:
== Kasus sodomi ==
 
Anwar Ibrahim dipecat secara tidak hormat pada [[2 September]] [[1998]]. Karena tuduhan melakukan tindakan yang tidak senonoh ([[sodomi]]) yang ditujukan kepadanya. Namun sebagian pengamat internasional mengatakan bahwa tindakan itu karena terjadi perselisihannya dengan Perdana menteri [[Mahathir Mohammad]] terutama ketika [[krisis 1997]] melanda kawasan ini. Anwar Ibrahim diakatakan telah mengeritik konsep pembangunan Malaysia dan adanya dugaan korupsi didalamdi dalam penyelenggaraan negara serta manuver-manuvernya yang dianggap membahayakan pemerintahan Mahathir. Pada saat itu, Malaysia mengalami gelombang gerakan ''reformasi'' pada pertengahan 1998, setelah gerakan reformasi di Indonesia yang berujung pada tumbangnya pemerintahan Presiden Soeharto. Penahanan dan Proses pengadilan yang dialami beliau mendapat sorotan dari berbagai kalangan aktivis HAM dan demokrasi baik di dalam negeri maupun internasional, namun tidak mampu mengubah keputusan institusi pengadilan Malaysia yagn menyatakan beliau bersalah dan tetap menjalani hukuman.
 
Sebagian mencatat bahwa ketika krisis ekonomi mengancam Malaysia pada tahun [[1998]], Anwar menolak rencana Mahathir untuk melakukan sistem kurs tetap dalam mata uangnya, [[ringgit]] agar tidak terimbas krisis, suatu langkah yang sama yang pernah ditawarkan Prof Steve Hanke kepada [[Presiden]] [[Indonesia]], [[Soeharto]] untuk menerapkan kebijakan kurs tetap. Setelah perselisihan ini dan tuduhan tudahan terhadap Anwar Ibrahim yang berujung diberhentikannya Anwar Ibrahim dari jabatannya, pada pertengahan 1998, Mahathir menerapkan sistem kurs tetap. Posisi Anwar Ibrahim digantikan oleh Abdullah Badawi.