Pujut, Lombok Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Evremonde (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Evremonde (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
| luas=km²
| penduduk=
| kelurahan=1516 desa
| nama camat=Drs. L.GEDE ISLAHUDDIN(2O10)
| kepadatan=- jiwa/km²
Baris 11:
}}
{{untuk|[[desa]] di [[Jawa Tengah]]|Pujut, Tersono, Batang}}
'''Pujut''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[kabupaten Lombok Tengah]], [[Nusa Tenggara Barat]], [[Indonesia]]. Pujut lebih dikenal sebagai wilayah Lombok Selatan, wilayah Lombok yang kondisi alamnya lebih kering dibandingkan dengan wilayah lainnya di [[Pulau Lombok]]. Sebagai wilayah dengan kondisi alam yang kering, satu sistem bertani yang dikembangkan di wilayah ini adalah sistem "Gogo Rancah" atau disingkat GoRa. Dengan sistem ini, petani harus mengolah sawahnya pada waktu musim kemarau dengan tujuan, pada waktu musim hujan, tanah yang sudah diolah tersebut sudah siap tanam dan musim hujan yang pendek akan memberi cukup air dibandingkan jika sawah diolah pada waktu musim hujan. Memang sistem tersebut menuntut petani untuk bekerja lebih keras. Tapi, tampaknya sistem pertanian tersebut cukup berhasil dan hingga saat ini hanya sistem tersebut yang ada. Di Lombok Selatan juga terdapat pantai dengan panorama alam yang indah, yaitu Pantai Kute atau Pantai Mandalika. Di Pantai Kute, pantai Seger dan sekitarnya, setiap tahun (biasanya pada bulan Februari) terdapat tradisi tahunan yang juga menjadi annual Tourist event, yaitu "Bau Nyale" (menangkap Nyale). Bau Nyale juga dapat di temui di seputaran pesisir Pantai Selatan Pulau Lombok, tapi pemerintah Kabupaten Lombok Tengah memusatkan kegiatan tersebut di [[Pantai KuteKuta, Lombok|Pantai Kuta]] dan Seger. Di teluk Awang, Desa Awang kecamatan Pujut direncanakan akan dibangun sebuah Pelabuhan.
 
{{Pujut, Lombok Tengah}}