Teologi Katolik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 24:
Pengakuan iman menyatakan “Percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi” – “yang kelihatan maupun tidak kelihatan”. Teologi berusaha menjelaskan pokok iman itu baik melalui teologi kodrati yang menekankan peran akal budi, maupun teologi adikodrati yang menekankan peran wahyu ilahi dengan bukti-bukti alkitabiah (lih Katekismus Gereja Katolik no. 198-421). Sepanjang tahun 1999 Paus Yohanes Paulus mengajak umat merenungkan Allah Bapa melalui acara audiensi umum yang dilakukannya setiap hari Rabu dalam rangka menyambut milenium baru.
Selanjutnya pengakuan iman menyatakan semua fakta yang terdapat dalam kitab suci Perjanjian Baru: “Percaya akan Yesus Kristus, PuteraNya yang Tunggal Tuhan kita,” – “Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad. Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah benar dari Allah benar, Ia dilahirkan, bukan dijadikan. Sehakikat dengan Bapa, segala sesuatu dijadikan olehNya. Ia turun dari surga untuk kita manusia, dan untuk keselamatan kita. Dan Ia menjadi daging oleh Roh Kudus dari Perawan Maria, dan menjadi manusia”, “Dikandung dari Roh Kudus dilahirkan oleh Perawan Maria”—“Menderita sengsara dalam pemerintahan
Pokok iman berikutnya adalah: “Percaya akan Roh Kudus” – “Dia Tuhan yang menghidupkan. Ia berasal dari Bapa dan Putera. Yang serta Bapa dan Putera disembah dan dimuliakan. Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.” Teologi merenungkan dan menjelaskan Roh Kudus dalam kajian [[Pneumatologi]]. (Lihat juga Katekismus Gereja Katolik no. 683-747).
|