Hassasin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k r2.5.1) (bot Mengubah: en:Assassins |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[Berkas:Assassins2-alamut.jpg|thumb|Benteng Hassasin di [[Alamut]].]]
'''Hassasin''' (juga disebut '''Hashishin''', ''' Hashashiyyin''', ''Hashshashin'' atau '''Assassin''') adalah cabang dari [[Syi'ah|Islam Syi'ah]] [[Ismailiyah|Ismā'īlī]]. Mereka mendirikan beberapa pemukiman di [[Iran]], [[Irak]], [[Suriah]] dan [[Lebanon]]
== Etimologi ==
Sekte ini menyebut dirinya ''al-Da'wa al-Jadīda'', dari [[bahasa
Nama Hasyasyin oleh beberapa orang diartikan sebagai ''pengikut Hassan'' (pemimpin kelompok persia ini yang bernama Hassan-i Sabah). Istilah Hasysyin secara luas juga dianggap berasal dari kata bahasa arab ''Hashshash'' yang artinya pemakai ''hashish
Penggunaan zat-zat psikoaktif (terutama ''Cannabis'') oleh para cendekiawan saat ini dianggap sebagai mitos belaka, tetapi harus diingat bahwa mitos tersebut sangat populer pada zaman itu. Julukan itu bisa juga berasal dari kata "mereka yang menghasilkan hashish", meski etimologi ini juga diperdebatkan. Kata hashish (kemungkinan berasal dari bahasa Persia) merujuk pada getah yang berasal dari bunga kanabis. Panadangan umum ini bisa jadi mempengaruhi pendapat para pelaku perang salib, dan tentunya juga kisah perjalanan Marco Polo ke benteng Alamut di tahun 1273 juga menyebutkan tentang hal ini. Karena salah satu atau kedua sumbar inilah kata 'assasin' yang telah artinya telah terdistorsi masuk kedalam kosakata bahasa barat.▼
▲Penggunaan zat-zat psikoaktif (terutama ''Cannabis'') oleh para cendekiawan saat ini dianggap sebagai [[mitos
(Banyak cendekiawan berargumen, dan dengan sangat meyakinkan, bahwa julukan 'pemakan hashish' atau 'pengambil hashish' diberikan oleh lawan dari kelompok ismaili dan tidak pernah digunakan dalam kisah-kisah atau sumber-sumber muslim. Karenanya istilah ini diartikan secara negatif sebagai 'musuh' atau 'orang-orang yang tidak terhormat'. Pengertian istilah ini berlaku hingga zaman modern dimana kata Hasyashin di mesir pada tahun 1930-an berarti 'berisik atau rusuh'. Sangatlah tak mungkin Hassan-i Sabbah yang taat terlibat dalam pengambilan narkotik.. tidak disebutkan adanya narkotik hashish terkait para pembunuh Persia ini - khususnya di perpustakaan Alamut ("the secret archives")▼
▲
== Sejarah ==
Meskipun menjadi minoritas di dalam minoritas, sekte Ismailiyah, di bawah pimpinan para imamnya, telah berhasil membangun gerakan rahasia bawah tanah yang berkelanjutan terhadap kekhalifahan Abbasiyah. Mereka bermaksud merealisasikan gagasan-gagasan revolusioner mereka dengan cara membangun negara [[Shiah]] pertama, [[kerajaan Fatimiah]], di sepanjang [[Mediterania]] dan [[Levant]], dengan ibukotanya [[Kairo]]. Kerajaan ini bertujuan untuk melakukan terobosan ilmiah dan sosial terhadap masyarakatnya, termasuk kebebasan beragama, dan memang, kelompok Fatimiah berjasa dalam beberapa kemajuan besar
Hassan-i Sabbah sebelumnya dikenal sebagai sebagai penyeru utama, ''Da'i'', di mesin propanganda rahasia kalangan Fatimiah di dalam kekhalihafan Abbasiyah. Dia lalu memimpin kelompok perlawanan Nizari, dan berhasil mendapatkan dukungan dari mayoritas shiah Fatimiah di Levant, Persia, Iraq, sekelompok pengikut bawah tanah di jantung kekhalifahan Fatimiah, di Mesir, dan di Afrika Utara lainnya. Meski demikian, dengan memisahkan diri dari kekhalifakan Fatimiah, para pengikut Hassan-i Sabbah menjadi terkucil dan kalah kekuatan di wilayah musuh.
Tidak puas hanya bertahan, sebaliknya teguh untuk membangun suatu negara impian yang baru, Kaum Nizariyya merancang suatu strategi untuk mengendalikan benteng-benteng yang secara strategis penting dengan diam-diam mengislamkan para penduduk di dalam wilayah dan di sekitar benteng-benteng strategis Ismailiyah. Mereka membangun suatu bentuk baru 'negara di dalam negara' yang mencakup beberapa 'pulau' pemukiman yang dikelilingi tembok di wilayah, sekarang ini, Iran, Irak, Syria dan Libanon. Awal yang resmi dari ''Federation of the Assasins''
▲'''Taktik: pembunuhan, intimidasi dan intrik'''
Karena tidak mampu membentuk satuan tentara konvensional, kaum Nizariyya membentuk ''peperangan asimetris'' yang merubah tindakan pembunuhan politis menjadi suatu sistem untuk bertahan hidup dan pertahanan terhadap musuh-musuhnya. Mereka melatih pasukan komando tersamar yang sangat terlatih (ahli dalam bahasa, ilmu pengetahuan, perdagangan dan lain-lain, yang dikenal sebagai ''Fedayeen'', yang secara diam-diam akan menginfiltrasi posisi musuh dan selalu menyamar. Jika warga Nizari menghadapi ancaman pembunuhan atau benteng mereka akan diserang, Fedayeen diaktifkan untuk menghadapi serangan tersebut.
Fedayeen menggunakan ketrampilan mereka yang termasyhur untuk tujuan-tujuan [[politik]] tanpa harus membunuh; misalnya seorang korban, biasanya berpangkat tinggi, di suatu pagi akan mendapati belati Fedayeen di atas bantalnya
Di Persia mereka menggunakan taktiknya secara langsung terhadap kaum ''Turki seljuk'' yang membunuhi kaum Nizari.
Di Levant diyakini bahwa ''Saladdin'', yang kesal akibat beberapa serangan hashshashin yang hampir berhasil atas dirinya, mengepung basis mereka di Syria, ''Masyaf'', saat pengambilalihan kembali ''Outremer'' di tahun 1176. Lalu ia mengakhiri pengepungan tersebut setelah perjanjian, dan setelahnya berusaha menjaga hubungan baik dengan sekte tersebut. Dari sekte itu sendiri tersiar kabar bahwa assassin ''Rashid-ad Dinan'' menyelinap ke dalam tenda Saladdin, di tengah-tengah kampnya, meninggalkan sepotong kue yang telah diberi racun dan selembar surat bertuliskan "anda berada dalam genggaman kami" yang ditaruh di perut Saladdin saat dia tidur, dan kemudian menyelinap keluar lagi tanpa suatu halangan. Kisah lainnya menceritakan tentang surat yang dikirim kepada paman Saladdin yang penyayang berisi ancaman mati bagi seluruh garis keturunan kerajaan, mungkin bukan sekedar ancaman kosong. Apapun kebenarannya, paman Saladdin jelas-jelas mematuhi ancaman tersebut dan mengurungkan niatnya.
Baris 50 ⟶ 36:
Korban-korban yang terkenal diantaranya Wazir Abbasiyah yang terkenal ''Nizam al-Mulk'' (1092), Wazir Fatimiah ''al-Afdal Shahanshah'' (1122)(bertanggung jawab memenjarakan kaum Nizari), ''Ibn al-Khashshab'' dari Aleppo (1125), ''al-Bursuqi'' dari Mosul (1126), ''Raymond II'' dari Tripoli (1152), ''Conrad de Montferrat'' (1192), dan ''pangeran Edward'' (kemudian menjadi ''Edward I'' dari Inggris) terluka oleh pisau beracun Hashshashin di tahun 1271.
[[Perpustakaan Alamut]] telah dihancurkan, bersama dengan basis kekuatan Persia mereka, mengakibatkan hilangnya sebagian besar catatan mereka. Kebanyakan kisah mereka berasal dari cerita orang arab dan cerita dari Marco Polo. Mayoritas muslim sekarang memusuhi kaum Nizari, mereka disebut dengan istilah ''Batini''. Istilah ini biasa digunakan untuk ejekan bagi mereka, khusunya kaum Ismailiyah, yang memahami makna tingkat esoterik
▲'''Mitos dan Legenda'''
Kebanyakan kisah saat ini mengenai Assassin berasal dari Marco Polo, yang menyatakan telah mengunjungi Alamut di tahun 1273 dalam pengembaraannya ke timur (kunjungan yang secara luas dianggap fiktif karena basis pertahanan tersebut telah dihancurkan oleh tentara [[Mongol]] di tahun 1256). Polo menulis bahwa calon assassin diharuskan mengikuti ritual dimana mereka diberi narkotika untuk merasakan 'sekarat', dan kemudian dibangunkan di dalam taman penuh dengan anggur dan makanan mewah yang disajikan para gadis yang jelita. Si calon kemudian diyakinkan bahwa ia berada di surga dan sang pemimpin, Hassan-i Sabbah merupakan perwujudan dari keillahian dan bahwa seluruh perintahnya harus diikuti, bahkan sampai mati. Kisah-kisah lainnya tentang Hashshashin berasal dari pejuang perang salib yang kembali dari Levant yang bercerita mereka telah berjumpa dengan pemimpin Nizari Syria Rashid ad-Dinan Sinan (Si orang tua dari gunung)di [[benteng Masyaf]]. ▼
▲Perpustakaan Alamut telah dihancurkan, bersama dengan basis kekuatan Persia mereka, mengakibatkan hilangnya sebagian besar catatan mereka. Kebanyakan kisah mereka berasal dari cerita orang arab dan cerita dari Marco Polo. Mayoritas muslim sekarang memusuhi kaum Nizari, mereka disebut dengan istilah ''Batini''. Istilah ini biasa digunakan untuk ejekan bagi mereka, khusunya kaum Ismailiyah, yang memahami makna tingkat esoterik di dalam al-Qur'an. Pengucilan keagaman yang terus menerus ini yang akhirnya membuat mereka sampai membuat bersekutu dengan orang-orang kristen melawan kaum muslim di sejumlah kejadian bila itu sesuai dengan kepentingan mereka.
▲Kebanyakan kisah saat ini mengenai Assassin berasal dari Marco Polo, yang menyatakan telah mengunjungi Alamut di tahun 1273 dalam pengembaraannya ke timur (kunjungan yang secara luas dianggap fiktif karena basis pertahanan tersebut telah dihancurkan oleh tentara Mongol di tahun 1256). Polo menulis bahwa calon assassin diharuskan mengikuti ritual dimana mereka diberi narkotika untuk merasakan 'sekarat', dan kemudian dibangunkan di dalam taman penuh dengan anggur dan makanan mewah yang disajikan para gadis yang jelita. Si calon kemudian diyakinkan bahwa ia berada di surga dan sang pemimpin, Hassan-i Sabbah merupakan perwujudan dari keillahian dan bahwa seluruh perintahnya harus diikuti, bahkan sampai mati. Kisah-kisah lainnya tentang Hashshashin berasal dari pejuang perang salib yang kembali dari Levant yang bercerita mereka telah berjumpa dengan pemimpin Nizari Syria Rashid ad-Dinan Sinan (Si orang tua dari gunung)di benteng Masyaf.
Penggunaan bahan beracun tidak ada disebut di dalam sumber-sumber Ismailiyah, tidak juga di musuh-musuh mereka, Sunni dan Syiah, meski keduanya menderita akibat pembunuhan-pembunuhan oleh kaum Hashshashin. Misalnya ''Farhad Daftary'' dalam ''The Assassins Legends: Miths of the Isma'ili'' mengatakan: "di saat yang sama, di dalam budaya perang salib dari masa sebelum dan awal eropa modern, kaum Nizari di Persia dan Syria digambarkan sebagai tentara muslim bayaran yang membunuh korbannya selagi 'melayang' karena opium atau Hashish. Jika perancangan propaganda tentang pembunuh yang 'teler' ini tidak sesuai dengan realitas kompleks tentang disiplin dan pelatihan yang dibutuhkan untuk malukan tindakan jelas yang selalu bersifat politis, maka angapan umum tentang kaum Nizari sebagai komunitas pembunuh juga menafikan budaya mereka yang kaya dan beragam".
Baris 62 ⟶ 47:
Para cendekiawan modern yang diawali peneliti dari Soviet, untuk memahami lebih jauh komunitas-komunitas yang berada dalam wilayah mereka yang luas, melakukan survey dan menemukan komunitas-komunitas kecil Ismaili terisolasi di dataran-dataran yang berbahaya di dalam wilayah Asia tengah. Profesor Vladimir A. Ivanov, seorang orientalis Rusia, mengumpulkan dan menerbitkan salinan dari dokumen-dokumen yang berasal dari Alamut ini, yang mencakup catatan-catatan dari tangan pertama, diikuti oleh komentar mengenai kaum Hashshashin dari sumber aslinya. Kaum Nizari melanjutkan pekerjaan yang dimulai oleh orang-orang soviet, kemudian cendekiawan barat, untuk mengumpulkan, melestarikan dan mencetak karya-karya tertulis dari komunitas-komunitas Isma'ili Nizari. Di tahun 1997, Institut of Ismaili Studies didirikan untuk menyebarkan karya ilmiah dari para akademisi ternama mengenai kaum Nizari. Banyak dari karya ini yang membahas periode Hashshashin, termasuk sejarah, ilmu pengetahuan dan filosofi mereka.
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.spiritualislibrae.com/the-secret-doctrines-of-assassins/ Secret Doctrines of Assassins] The Assassins as an Initiatic School
* {{en}} [[Wikia:crusades:Main_Page|The Crusades Wiki]]
== Referensi ==
|