Hermeneutika Alkitab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT14danang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT14danang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
# Vulgata memakai bahasa latin
 
Bahasa lain yang dipakai adalah Syria, Koptik dan bahasa-bahasa setempat pada zaman modern ini. Di mulai dari [[Zaman Reformasi]] oleh Luther ke bahasa Jerman, Calvin ke bahasa Perancis, dan seterusnya ke negara-negara lain.<ref name="Alister">{{en}}Alister. McGrath., Reformation Thought., USA: </ref>
'''Fungsi Kritik teks''' ini adalah untuk mencari perbedaan-perbedaan makna dalam ayat-ayat, sebab penerjemah juga menyumbangkan perubahan teologis dan doktrinal. <ref name="Hayes">{{en}}John H. Hayes & Carl R. Holladay. Biblical Exegesis, Atlanta: John Knox Press, 1982.</ref> Mereka melakukannya agar lebih bisa dibaca, maka ada kemungkinan reduksi dan ekspansi teks, dengan hal ini seseorang biasanya akan mencari keaslian makna pada teks-teks asli yang lebih sulit.<ref name="Hayes">{{en}}John H. Hayes & Carl R. Holladay. Biblical Exegesis, Atlanta: John Knox Press, 1982.</ref> Dari kritik teks ini diharapkan agar penafsir lebih teliti dan tidak terjebak pada tafsir yang terlalu bebas pada zamannya.<ref name="Hayes">{{en}}John H. Hayes & Carl R. Holladay. Biblical Exegesis, Atlanta: John Knox Press, 1982.</ref>
 
===Kritik Sejarah===
'''Kritik Sejarah''' adalah salah satu metode menafsir Alkitab dengan melihat sejarah dari teks, baik dari teks maupun dalam teks.<ref name="Hayes">{{en}}John H. Hayes & Carl R. Holladay. Biblical Exegesis, Atlanta: John Knox Press, 1982.</ref>
'''Sejarah dalam teks''' berarti mencari petunjuk-petunjuk dengan sejarah yang teks itu sendiri tuturkan, baik tokoh-tokoh, peristiwa-peristiwa, keadaan sosial ataupun gagasan-gagasan.<ref name="Hayes">{{en}}John H. Hayes & Carl R. Holladay. Biblical Exegesis, Atlanta: John Knox Press, 1982.</ref> Sedangkan "Sejarah dari teks" menunjuk pada sesuatu yang tidak ada sangkutpautnya dengan apa yang teks sendiri kisahkan atau gambarkan, yaitu "riwayat", atau sejarah teks itu sendiri: bagaimana teks itu muncul, siapa penulisnya, kapan dan dalam keadaan yang bagaimana, mengapa, di mana dan sebagainya.<ref name="Hayes">{{en}}John H. Hayes & Carl R. Holladay. Biblical Exegesis, Atlanta: John Knox Press, 1982.</ref>
 
'''Fungsinya kritik sejarah''' ini adalah agar penafsir mampu mencari makna dan manariknya keluar sehingga relevan untuk zamannya, sejarah yang berbeda dengan Alkitab.<ref name="Hayes">{{en}}John H. Hayes & Carl R. Holladay. Biblical Exegesis, Atlanta: John Knox Press, 1982.</ref> Untuk melakukan kritik "sejarah dari teks", penafsir dapat menggunakan sumber selain Alkitab, misalnya tulisan-tulisan kuno yang sejamannya, atau sumber-sumber lain yang memperjelas sejarah dari naskah itu.<ref name="Hayes">{{en}}John H. Hayes & Carl R. Holladay. Biblical Exegesis, Atlanta: John Knox Press, 1982.</ref>
 
===Kritik Tata Bahasa===
'''Kritik Tata Bahasa''' adalah usaha menafsir dengan menaruh perhatian pada penentuan setapanya sususan akta dari teks, menganalisa sebuah teks melalui bahasanya.<ref name="Hayes">{{en}}John H. Hayes & Carl R. Holladay. Biblical Exegesis, Atlanta: John Knox Press, 1982.</ref> Dengan memperhatikan susunan kata, kalimat, unit-unit yang bermakna, seorang penafsir ditolong untuk dapat kembali mencari alasan pemikiran penulis teks Alkitab.<ref name="Hayes">{{en}}John H. Hayes & Carl R. Holladay. Biblical Exegesis, Atlanta: John Knox Press, 1982.</ref> Hal ini dikarenakan adanya perbedaan-perbedaan penggunaan kata tertentu pada zaman-zaman yang berbeda, misalnya kata "sisa", "pertobatan", "pembenaran" belum tentu sesuai bayangan kita di zaman sekarang, hal ini bisa dilihat di Ensiklopedi-Ensiklopedi Alkitab.<ref name="Hayes"></ref>
 
==Proses==
Kita dapat melihat kegiatan yang dilakukan oleh umat Kristen dalam menafsir berkaitan dengan tiga pihak yang ada di dalam prosesnya, yaitu penafsir yang adalah penceramah dalam acara-acara, isi tafsiran Akitab dan ''audience'' atau pendegar kotbah.<ref name="Hayes">{{en}}John H. Hayes & Carl R. Holladay. Biblical Exegesis, Atlanta: John Knox Press, 19</ref>
Berdasarkan waktu penafsirannya, dengan menolak gaya [[Marsion]], Baker dalam tulisannya ''Satu Alkitab, Dua Perjanjian'' menganggap proses tafsir akan sia-sia seandainya kedua Perjanjian (Lama dan Baru) tidak berkaitan.<ref name="Baker">{{id}}David L. Baker. Satu Alkitab Dua Perjanjian. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 54-60.</ref> Dia memisahkan penafsiran berdasarkan periodenya: Tahun 1930, 1950, 1930, dan pada periode Tahun 50 dia mengungkapkan tahap-tahap penafsiran secara sistemati sebagai berikut: .<ref name="Baker">{{id}}David L. Baker. Satu Alkitab Dua Perjanjian. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 54-60.</ref>
 
Baris 46 ⟶ 56:
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori|Kristen]]
 
[[de:Biblische Hermeneutik]]