Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT72Yoel (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PT72Yoel (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{inuse|15 maret 2011}}
'''Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud''' ('''GMIST''')
'''Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud''' ('''GMIST''') berdiri pada tanggal 25 Mei 1947 dengan Ketua Sinode Pertamanya Yahya Salawati (1890-1964). Selama tahun-tahun pertama, sebagian besar jemaat-jemaat di kepulauan Talaud tidak masuk menjadi bagian gereja yang baru berdiri sendiri itu. Barulah pada tahun 1955, ketika ketua Sinode yang pertama Y. Salawati, diganti oleh seorang talaud, jemaat-jemaat itu bergabung dengan GMIST. Di masa kemudian, dibentuklah klasis Indonesia Barat (resort Inbar), yang mencakup jemaat-jemaat orang Sangir dalam perantauan di Jawa dan Sumatera, yang mengalami kesulitan karena jarak yang jauh.
=='''Sejarah'''==
 
'''Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud''' ('''GMIST''') berdiri pada tanggal 25 Mei 1947 dengan Ketua Sinode Pertamanya Yahya Salawati (1890-1964). Selama tahun-tahun pertama, sebagian besar jemaat-jemaat di kepulauan Talaud tidak masuk menjadi bagian gereja yang baru berdiri sendiri itu. Barulah pada tahun 1955, ketika ketua Sinode yang pertama Y. Salawati, diganti oleh seorang talaud, jemaat-jemaat itu bergabung dengan GMIST. Di masa kemudian, dibentuklah klasis Indonesia Barat (resort Inbar), yang mencakup jemaat-jemaat orang Sangir dalam perantauan di Jawa dan Sumatera, yang mengalami kesulitan karena jarak yang jauh.
Jumlah anggota GMIST pada tahun 1997 adalah 220.000 orang lebih (1972: 183.344 orang), yang merupakan 90% lebih dari seluruh penduduk kepulauan Sangir-Talaud.