Jajak pendapat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-hanay +hanya) |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-mempengaruhi +memengaruhi) |
||
Baris 100:
== Pengaruh jajak pendapat ==
Dengan memberikan informasi mengenai niat pemilih, jajak pendapat kadang-kadang dapat
Pengaruh ikut-ikutan terjadi apabila jajak pendapat mendorong para pemilih untuk mendukung kandidat yang diramalkan menang dalam jajak pendapat. Pendapat bahwa para pemilih mencurigai pengaruh ini sudah lama terjadi. Safire (1993: 43) melaporkan bahwa hal ini pertama kali digunakan dalam sebuah kartun politik dalam majalah ''Puck'' tahun itu. Hal ini juga terus-menerus muncul meskipun tidak ada pembuktian empiris hingga akhir abad ke-20. [[George Gallup]] bberusaha keras, namun sia-sia, dalam mencoba mendiskreditkan teori ini pada masanya dengan menyajikan riset empiris. Sebuah studi-meta baru-baru ini mengenai riset ilmiah tentang topik ini menunjukkan bahwa dari 1980-an hingga sekarang pengaruh ikut-ikutan ini lebih sering ditemukan oleh para peneliti (Irwin & van Holsteyn 2000).
Baris 106:
Dampak kebalikan dari pengaruh ikut-ikutan ini adalah [[dampak underdog]]. Ini sering disebutkan dalam media. Ini terjadi ketika orang memberikan suaranya, karena bersimpati, kepada partai yang dianggap akan 'kalah' dalam pemilihan umum. Keberadaan dampak ini kurang mendapatkan dukungan bukti empiris daripada dampak ikut-ikutan (Irwin & van Holsteyn 2000).
Kategori kedua dari teori tentang bagaimana jajak pendapat secara langsung
Dampak-dampak ini hanya menunjukkan bagaimana jajak pendapat ''secara langsung''
== Rujukan ==
|