Diospyros: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Baris 21:
 
Marga ini mencakup banyak spesies yang memiliki nilai komersial, baik untuk buahnya yang dapat dimakan (misalnya [[kesemek]] atau [[bisbul]]) maupun untuk kayunya yang berkualitas tinggi, terutama kayu [[eboni]] atau kayu hitam. [[Teras kayu]] (hati kayu) ''Diospyros'' biasanya keras dan berwarna gelap (hitam), sehingga di banyak daerah di Indonesia dinamai sebagai ''kayu [[arang]]''. Dua di antara yang paling terkenal adalah kayu [[eboni hitam]] (''D. ebenum'' dan beberapa spesies lainnya) dan kayu eboni bergaris alias [[kayu hitam sulawesi]] (''D. celebica'').
 
== Etimologi ==
''Diospyros'' berasal dari dua patah kata bahasa [[Yunani|Gerika]]: ''deion'' yang berarti dewa dan ''puros'', buah. Artinya, buah para dewa, merujuk pada buah jenis ''Diospyros'' tertentu yang memiliki rasa istimewa (lihat keterangan di bawah).
 
== Pemerian ==