Relativisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
56Covan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
56Covan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
| signature = L. Ron Hubbard signature.gif
}}
'''Relativisme''' berasal dari kata [[Latin]], relativus, yang berarti nisbi atau relatif.<ref name="KBBI"> Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2000. Jakarta: Balai Pustaka.</ref><ref name="kamus"> Lorens Bagus. 2000. ''Kamus Filsafat''. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 949.</ref><ref name="isme"> A. Mangunhardjana. 1997. ''Isme-isme dalam Etika dari A sampai Z. Jogjakarta: Kanisius. Hal.203-206.</ref> Sejalan dengan arti katanya, secara umum relativisme berpendapat bahwa perbedaan [[manusia]], [[budaya]], [[etika]], [[moral]], [[agama]], bukanlah perbedaan dalam hakikat, melainkan perbedaan karena faktor-faktor di luarnya.<ref name="isme"/> Sebagai paham dan pandangan etis, relativisme berpendapat bahwa yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah tergantung pada masing-masing orang dan budaya masyarakatnya.<ref name="isme"/><ref name="kamus"/> Ajaran seperti ini dianut oleh [[Protagras]], [[Pyrrho]], dan pengikut-pengikutnya, maupun oleh kaum [[Skeptik]].<ref name="kamus"/> Relativisme etis yang berpendapat bahwa penilaian baik-buruk dan benar-salah tergantung pada masing-masing orang disebut relativisme etis subjektif atau analitis.<ref name="isme"/> Adapun relativisme etis yang berpendapat bahwa penilaian etis tidak sama, karena tidak ada kesamaan masyarakat dan [[budaya]] disebut relativisme [[etis]] kultural.<ref name="isme"/>
 
== Relativisme Etis ==
Relativisme etis yang berpendapat bahwa penilaian baik-buruk dan benar-salah tergantung pada masing-masing orang disebut relativisme etis subjektif atau analitis.<ref name="isme"/> Adapun relativisme etis yang berpendapat bahwa penilaian etis tidak sama, karena tidak ada kesamaan masyarakat dan [[budaya]] disebut relativisme [[etis]] kultural.<ref name="isme"/>
 
Menurut relativisme etis subjektif, dalam masalah [[etis]], [[emosi]] dan perasaan berperan penting.<ref name="isme"/> Karena itu, pengaruh emosi dan perasaan dalam keputusan [[moral]] harus diperhitungkan.<ref name="isme"/> Yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah tidak dapat dilepaskan dari orang yang tersangkut dan menilainya.<ref name="isme"/> Relativisme etis berpendapat bahwa tidak terdapat kriteria absolut bagi putusan-putusan moral.<ref name="kamus"/> [[Westermarck]] memeluk relativisme etis yang menghubungkan kriteria putusan dengan kebudayaan individual, yang memperlihatkan perbedaan-perbedaan [[individual]].<ref name="kamus"/> Etika situasi dari [[Joseph Fletcher]] menganggap moralitas suatu tindakan relatif terhadap kebaikan tujuan tindakan itu.<ref name="kamus"/><ref name="cambridge"> Robert Audi. 1995. ''The Cambridge Dictionary of Philosophy''. United Kingdom: Cambridge University Press. Hlm. 824-825.</ref>