Lingkaran Wina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
55hans (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
55hans (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
 
Awalnya mereka merupakan sekelompok filsuf dan ahli yang berkumpul secara periodik di Wina sejak tahun 1922 hingga 1938.<ref name="Audi">Thomas Uebel. 1995. 'Vienna Circle'. Robert Audi, ed. In ''Cambridge Dictionary of Philosophy''. Cambridge: Cambridge University Press. 836-839.</ref> Sebenarnya sebelum tahun 1922 telah ada ahli-ahli yang memiliki kesamaan minat dan menjadi cikal bakal kelompok ini.<ref name="Bagus"></ref>. Beberapa tokoh awal adalah Ernst Mach, Phillip Frank, Otto Neurath, dan Hans Hahn.<ref name="Bagus"></ref> Pada tahun 1922, Rudolf Carnap tiba dan bergabung ke Universitas Wina, di mana merupakan pusat kegiatan akademis para anggota lingkaran Wina.<ref name="Bagus"></ref> Kemudian bergabunglah juga filsuf dan ahli lain, seperti Herbert Feigl, Kurt Goedel, R. von Mises, dan E. Schroedinger.<ref name="Bagus"></ref><ref name="Audi"></ref>
 
Pada tahun 1929, kelompok ini menerbitkan tulisan yang berisi pandangan-pandangan mereka, yakni ''Wissenschaftliche Weltanshauung, Der Wiener Kreis''.<ref name="Bagus"></ref><ref name="Audi"></ref> Tulisan tersebut disusun oleh Carnap, Hahn, dan Neurath.<ref name="Audi"></ref> Selain itu, dari tahun 1930-1939, mereka juga menerbitkan jurnal ''Erkenntnis'' yang berisi ide-ide lingkaran Wina.<ref name="Bagus"></ref>
 
==Perkembangan Selanjutnya==
Kelompok Wina kemudian berpencar setelah kematian salah satu anggota mereka, Moritz Schlick, dan juga terjadinya Perang Dunia ke-2.<ref name="Bagus"></ref><ref name="Audi"></ref> Banyak anggota kelompok ini yang kemudian bermigrasi ke Amerika Serikat, termasuk Rudolf Carnap.<ref name="Armin"></ref><ref name="Bagus"></ref> Di Amerika Serikat, mereka berhasil menggeser dominasi aliran pragmatisme.<ref name="Armin"></ref> Filsafat positivisme logis yang mereka kembangkan berhasil menarik perhatian publik serta mampu memunculkan kultur filsafat yang baru.<ref name="Armin"></ref> Kultur yang baru itu adalah ketika pengetahuan fisik dan formal, khususnya logika matematika, menjadi amat dominan.<ref name="Armin"></ref> Bidang-bidang di luar matematika seperti seni, agama, dan moral, dianggap berada di luar jangkauan ilmu pengetahuan karena tidak dapat dibuktikan dengan metode yang rasional.<ref name="Armin"></ref> Hegemoni lingkaran Wina mulai surut pada tahun 1960-an.<ref name="Armin"></ref>
 
==Referensi==