Konfusianisme Korea: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kia 80 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-mempengaruhi +memengaruhi)
Baris 1:
{{unreferenced|Agustus 2008}}
 
'''Konfusianisme Korea''' atau '''Yugyo''' adalah bentuk dari [[konfusianisme]] yang berkembang di [[Korea]]. Konfusianisme yang dibawa dari [[Tiongkok]] melalui proses pengimporan budaya telah mempengaruhimemengaruhi sejarah intelektual dan pemikiran tradisional orang Korea modern. Paham konfusianisme telah menjadi bagian kebudayaan fundamental, yaitu sebagai pembentuk sistem moral, pola kehidupan dan hubungan sosial antar-generasi serta dasar bagi banyak sistem legal dalam masyarakat Korea.
 
== Konfusianisme pada periode Tiga Kerajaan ==
Paham dan kepercayaan yang pertama kali masuk ke Korea sebelum Konfusianisme adalah [[Budhhisme]], yaitu pada zaman [[Tiga Kerajaan Korea]] (57 SM-935 M). Agama Buddha mempengaruhimemengaruhi sistem pendidikan, moral dan politik, dan pada saat yang sama Konfusianisme dipraktekkan oleh kalangan istana.
 
Kerajaan [[Goguryeo]] yang paling dekat lokasinya dengan Tiongkok, pertama kali mengadopsi Budaya Tiongkok dan Buddhisme. Konfusianisme pertama kali diterima di Goguryeo, lalu berturut-turut ke [[Baekje]] dan [[Silla]] kemungkinan sejak abad ke-4 Masehi, saat ketiga negara telah mencapai tingkat kematangan.
Baris 42:
Elemen-elemen Konfusianisme masih berpengaruh kuat dalam sistem hirarki, organisasi, dan administrasi hingga saat ini di Korea. Walau begitu, saat ini Konfusianisme tidak lagi dianggap perlu untuk dianut sebagai kepercayaan, karena semakin beragamnya kepercayaan masyarakat Korea. Seorang penganut Konfusianisme seringkali mempraktekkan kepercayaan lain seperti Tao, Buddhisme, shamanisme atau pun Kristen.
 
Orang Korea seringkali disebut sebagai penganut paham Konfusius yang lebih kuat dari orang Tionghoa sendiri. Mereka menyelenggarakan berbagai festival dan hari-hari penting berdasarkan cara Konfusius seperti ulang tahun, upacara akil balik, pernikahan, kematian, peringatan kematian dan sebagainya. Tradisi konfusianisme yang ketat mempengaruhimemengaruhi hubungan sosial antar individu di Korea sehingga formalisasi sangat diperlukan bagi interaksi individu yang umurnya berbeda jauh. Contohnya orang Korea jika bertemu tamu, pasti menanyakan usia untuk menciptakan formalisasi jikalau ia lebih tua atau lebih muda. Hubungan antar teman yang sama usia memungkinkan mereka untuk bersikap lebih longgar.
 
Upacara Konfusius terbesar di Korea diselenggarakan setiap tahunnya di bulan Mei yaitu Jongmyo Jerye atau Jongmyo Daeje untuk menghormati para raja/ratu Joseon terdahulu. Di acara ini diadakan upcara persembahan dan tari-tarian. Upacara ini berasal dari Tiongkok, sekarang hanya bisa disaksikan di Korea.