Kristoforus Sindhunata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 110.136.189.214 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh TjBot
Baris 22:
Ada juga yang mengganti namanya kembali ke marga Tionghoa setelah [[Reformasi]].
 
Secara umum, orang-orang Tionghoa di Indonesia yang ber-agama Kristen menolak untuk menggunakan nama Tionghoa, dan menolak mengikuti tata-krama, adat istiadat, dan budaya Tionghoa.
Terdapat kesenjangan komunikasi di antara orang-orang Tionghoa Berdarah murni dengan orang-orang Tionghoa Peranakan.
 
Terdapat kesenjangan komunikasi di antara orang-orang Tionghoa Berdarah murniNon-Kristen dengan orang-orang Tionghoa PeranakanKristen.
Kristoforus Sindhunata adalah seorang Kristen-Katholik. Di tahun 1960-an terjadi revolusi sosial di Tiongkok, salah satu korban yang paling menderita adalah Kristen.
 
Kristoforus Sindhunata adalah seorang Kristen-Katholik yang sangat fanatik. Di tahun 1960-an terjadi revolusi sosial di Tiongkok, salah satu korban yang paling menderitakorbannya adalah Kristen.
Terdapat dugaan kuat bahwa segala tindakannya untuk melarang, dan menghapuskan budaya, adat istiadat, dan bahasa Tionghoa di Indonesia, di dasarkan dengan rasa balas dendam, dan kefanatikan atas agama.{{issue}}
 
Terdapat dugaan kuat bahwa segala tindakannya untuk melarang, dan menghapuskan budaya, adat istiadat, dan bahasa Tionghoa di Indonesia, di dasarkan dengan rasa balas dendam, dan kefanatikan atas agama.{{issuefact}}
 
Sebagai akibat dari banyaknya sekolah-sekolah Tionghoa yang ditutup pemerintah, maka mau tidak mau, orang-orang Tionghoa menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah-sekolah Kristen.
Ada yang berpendapat bahwa ini merupakan salah satu tujuan dari Kristoforus Sindhunata untuk meng-Kristen-kan orang-orang Tionghoa di Indonesia.
 
== Pranala luar ==