Pesawat pencegat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Reindra (bicara | kontrib)
k Pertahanan wilayah - lanjutan
Reindra (bicara | kontrib)
k Pertahanan wilayah - lanjutan
Baris 41:
 
Di [[Uni Soviet]] pada zaman [[Perang Dingin]], sebuah pelayanan militer semesta, tidak hanya kekuatan angkatan udara yang telah ada, dirancang untuk digunakan oleh mereka. Pesawat-pesawat [[Angkatan Pertahanan Udara Soviet]] adalah berbeda jika dibandingkan dengan milik [[Angkatan Udara Uni Soviet]] di mana mereka dirancang untuk hanya mampu mendarat di atas lapangan terbang; mereka tidak mampu lepas landas dari lapangan rumput, hanya jalan beton, mereka tidak mampu diderek sepanjang ratusan kilometer dari lapangan terbang ke lapangan terbang lainnya oleh traktor melintasi medan terbuka; mereka tidak dapat dibongkar dan dikapalkan kembali ke tempat perakitannya untuk proses perawatan di dalam gerbong barang; mereka besar dan diperlengkapi oleh radar yang bagus. Sama halnya, mereka tidak diberi latihan yang sama dalam manuver tempur, tetapi dimaksudkan untuk membidik sasaran berbantuan gelombang radio. Hingga dasawarsa 1980-an, mereka hanya diperlengkapi oleh peluru-peluru kendali berjelajah jauh dan sedang, tidak sesuai untuk tujuan tempur berhadapan langsung atau menghancurkan sasaran yang sedang bermanuver. Pesawat pencegat tingkat dasar adalah [[Sukhoi Su-9]], kemudian [[Sukhoi Su-15]], dan [[MiG-25]]. Pesawat pencegat yang paling baru dan paling berkemampuan adalah [[Mikoyan-Gurevich MiG-31|MiG-31]]. [[Tupolev Tu-28]] asal Soviet adalah pesawat tempur terberat yang pernah dioperasikan.
<!--
The USAF maintained a dedicated Air Defense Command (ADC) for some time, consisting primarily of dedicated interceptors. Many post-war designs were of limited performance, including designs like the [[F-86 Sabre|F-86D]] and [[F-89 Scorpion]]. In the late 1940s ADC started a project to build a much more advanced interceptor under the [[1954 interceptor]] effort, which eventually delivered the [[F-106 Delta Dart]] after a lengthy development process. Replacements were studied during the 1960s, but came to nothing as the USSR moved their strategic force to ICBMs. The F-106 ended up serving as the primary USAF interceptor into the 1980s, when the performance of general purpose aircraft like the [[F-15 Eagle]] rendered the need for a custom design moot.
 
Angkatan Udara Amerika Serikat memelihara Komando Pertahanan Udara (ADC) untuk beberapa waktu lamanya, utamanya terdiri dari pesawat-pesawat pencegat. Banyak pesawat pasca-perang memiliki kinerja terbatas, misalnya [[F-86 Sabre]] dan [[F-89 Scorpion]]. Di penghujung dasawarsa 1940-an ADC memulakan projek untuk membuat pesawat pencegat yang lebih berkemampuan, projek itu dinamakan [[1954 interceptor]], yang kelak menghasilkan [[F-106 Delta Dart]] setelah proses pengembangan yang cukup lama. Upaya penggantian dipelajari sepanjang dasawarsa 1960-an, tetapi tidak menghasilkan apapun karena Uni Soviet mengalihkan strateginya ke ICBM. F-106 menghakhiri masa tugasnya sebagai pesawat pencegat milik Angkatan Udara Amerika Serikat hingga dasawarsa 1980-an, ketika kinerja pesawat multiguna seperti [[F-15 Eagle]] menjadikan kekhususan tugas suatu pesawat kembali diperdebatkan.
<!--
Several other countries also introduced wide-area interceptor designs. [[Avro Canada]] produced the [[Avro CF-100]], generally similar to the F-89, which went on to serve for a lengthy period of time in the [[Royal Canadian Air Force]]. Avro's replacement, the [[Avro Arrow]], was controversially cancelled in the late 1950s. The [[Royal Air Force]] operated the [[Gloster Meteor]] and then [[Gloster Javelin]] in the night/all-weather role. Efforts to replace the Javelin with a supersonic design under [[Operational Requirement F.155]] ever came to fruition, with the expectation that missiles would replace bombers. The [[Panavia Tornado ADV|Tornado ADV]] was eventually introduced into this role in the 1980s, and continue to serve in this role to this day.