Gelombang pembawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
VolkovBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: ht:Onn pòtez
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-ijin +izin)
Baris 7:
Setelah gelombang pembawa dan isyarat dimodulasi, maka akan terjadi pembangkitan frekuensi harmonik (''harmonic frequency'') yang lebar. Pengertian ''lebar'' pada sumbu frekuensi berarti ''banyak''. Pada modulasi VSB dan SSB, sebagian besar frekuensi gelombang pembawa plus frekuensi harmoniknya ditekan atau ditapis (''filtered'') untuk menghemat lebar-pita (''bandwidth'').
 
Frekuensi sebuah stasiun radio, misalnya radio BERJAYA dengan frekuensi 90,8 MHz, sebenarnya merupakan frekuensi dari gelombang pembawa yang digunakan. Gelombang pembawa ini tidak boleh sembarangan dipakai, melainkan harus berdasarkan ijinizin dari instansi telekomunikasi, misalnya Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi di Indonesia.
 
Beberapa metode komunikasi radio terbaru tidak lagi menggunakan gelombang pembawa secara kentara, misalnya pada metode spektrum-tersebar (''spread spectrum'') dan pita ultra-lebar (''ultra wide band'') dan COFDM. Yang terakhir ini digunakan untuk pengiriman siaran televisi HDTV.