Nanggulan, Cawas, Klaten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 114.126.63.192 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Kenrick95Bot
k ←Suntingan Mimihitam (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh 114.126.63.192
Baris 1:
{{tidak dirapikan|d=19|m=01|y=2011|i=14|ket=}}{{desa
{{desa
|peta =
|nama =Nanggulan
Baris 15:
 
Kata Nanggulan berasal dari nama sesepuh desa, "Mbah Nanggul", yang konon merupakan cikal bakal pendiri desa Nanggulan. Makam Mbah Nanggul ada di dukuh Nanggulan. Nanggulan terdiri dari beberapa [[dukuh]], diantaranya :
* Nanggulan.
* Nglesem.
* Ngrowo.
* Bulu.
* NgatakGatak.
* Sidodadi.
* Nglengkong.
* Brumbung.
* Seban.
Pola kehidupan masyarakatnya bertani dan Pegawai Negeri Sipil (guru)pada awalnya, namun seiring dibukanya jalan beraspal dilengkapi dengan trayek angkutan langsung ke solo pada tahun 1985 ditambah lagi pada tahun tersebut listrik telah memasuki desa maka pola penyebaran mata pencaharian penduduk mulai beragam. Desa ini terkenal banyak menghasilkan kader-kader yang cerdas dan tekun dalam pendidikan formal, anak-anak muda bayak yang merantau bekerja di perusahaan pertambangan, perminyakan, dan sektor-sektor bisnis lainya. Fasilitas kesehatan relatif dekat karena ada klinik di desa tersbut ditambah lagi secara tradisionil terdapat seorang dengan tabib syaraf tradisional(dukuh gatak) yang memiliki banyak pasien tiap harinya. Masyarakatnya mayoritas [[muslim]] [[abangan]] namun suah bergeser ke arah pemahaman muhammadiyah, hampir di setiap dukuh memiliki [[masjid]] dan Tempat Pengajian Qur'an.
Pola kehidupan masyarakatnya bertani dan Pegawai Negeri Sipil (guru). Masyarakatnya mayoritas [[muslim]] [[abangan]], hampir di setiap dukuh memiliki [[masjid]].
 
{{Cawas, Klaten}}