Ambang batas parlemen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
-iNu- (bicara | kontrib)
-iNu- (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Ambang batas parlemen''' (bahasa Inggris: '''''Parliamentary threshold''''') adalah ambang batas perolehan suara minimal [[Partai politik di Indonesia|partai politik]] dalam [[Pemilihan Umum di Indonesia|Pemilihan Umum]] Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] untuk diikutkan dalam penentuan perolehan kursi di DPR. Ketentuan ini pertama kali diterapkan pada [[Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Indonesia 2009|Pemilu 2009]]. Berdasarkan Pasal 202 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008, ''parliamentary threshold'' ditetapkan sebesar 2,5% dari jumlah suara sah secara nasional dan hanya diterapkan dalam penentuan perolehan kursi DPR, tidak untuk [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi|DPRD Provinsi]] atau [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten|DPRD Kabupaten]]/[[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota|Kota]].
{{judulasing}}
'''''Parliamentary threshold''''' adalah ambang batas perolehan suara minimal [[Partai politik di Indonesia|partai politik]] dalam [[Pemilihan Umum di Indonesia|Pemilihan Umum]] Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] untuk diikutkan dalam penentuan perolehan kursi di DPR. Ketentuan ini pertama kali diterapkan pada [[Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Indonesia 2009|Pemilu 2009]]. Berdasarkan Pasal 202 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008, ''parliamentary threshold'' ditetapkan sebesar 2,5% dari jumlah suara sah secara nasional dan hanya diterapkan dalam penentuan perolehan kursi DPR, tidak untuk [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi|DPRD Provinsi]] atau [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten|DPRD Kabupaten]]/[[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota|Kota]].
 
{{politik-stub}}