Nipah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
Baris 46:
Nipah dapat pula disadap niranya, yakni cairan manis yang diperoleh dari tandan bunga yang belum mekar. Nira yang dikeringkan dengan dimasak dipasarkan sebagai gula nipah (''palm sugar''). Dari hasil oksidasi gula nipah dapat dihasilkan [[cuka]]. Di Pulau [[Rote]] dan [[Sawu]], [[Nusa Tenggara Timur]], nira nipah diberikan ke ternak [[babi]] di musim kemarau. Konon, hal ini bisa memberikan rasa manis pada daging babi.
 
 
Di Filipina dan juga di [[Papua]], nira ini di[[fermentasi|peram]] untuk menghasilkan semacam [[tuak]] yang dinamakan ''tuba'' (dalam bahasa Filipina). Fermentasi lebih lanjut dari ''tuba'' akan menghasilkan [[cuka]]. Di Malaysia, nira nipah dibuat sebagai bahan baku [[etanol]] yang dapat dijadikan bahan bakar nabati pengganti bahan bakar [[minyak bumi]]. Etanol yang dapat dihasilkan adalah sekitar 6,480-15,600/ha/hari, jauh lebih unggul dibandingkan [[kelapa sawit]] (5,000 liter/ha/tahun).
 
[[Umbut]] nipah dan buah yang muda dapat dimakan. Biji buah nipah yang muda, yang disebut ''tembatuk'', mirip dengan [[kolang-kaling]] (buah atep), dan juga diberi nama ''attap chee'' ("chee" berarti "biji" menurut dialek China tertentu). Sedangkan buah yang sudah tua bisa ditumbuk untuk dijadikan tepung.