Marco Materazzi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
 
Februari 2004
 
Selepas pertandingan melawan Siena, Materazzi malah berkelahi dengan Bruni Cirillo. Bisa ditebak akibatnya, pria asal Lecce itu diberi larangan dua kali tampil. Tak puas sampai di situ, Cirillo tampil di televisi dengan bibir robek dan mata lebam.
 
 
"Materazzi melakukan ini padaku. Saya ingin semua orang melihat ini agar tahu bagaimana Materazzi sebenarnya," ujar Cirillo.
 
April 2006
 
Juan Pablo Sorin dari Valencia jadi korban Materazzi berikutnya lewat sodokan sikut di laga Liga Champions. Beruntung, wasit tak melihat hal itu dan Materazzi lolos dari hukuman.
 
Juli 2006
 
Ini dia puncak kepopuleran Materazzi. Tak akan ada yang lupa peristiwa final Piala Dunia 2006 ketika ia ditanduk Zinedine Zidane. Namun, malam itu menjadi milik Materazzi ketika Zidane yang diusir wasit hanya bisa temangu melihat negaranya ditaklukkan Italia lewat drama adu penalti.
 
Musim Panas 2006
 
Kontroversi merebak soal apa yang dikatakan Materazzi hingga Zidane meledak seperti itu. Dalam satu wawancara, pemain Italia itu menolak tuduhan kalau ia menghina ibu dan saudari Zidane.
 
 
"Saya bahkan tak tahu apa arti kata itu (pelacur, teroris)," ujar Materazzi.
 
 
Namun belakangan ini, Materazzi akhirnya mengaku kalau ia menghina saudari Zizou dengan sebutan whore (pelacur).
 
Musim Gugur 2006
 
Partai ulangan final Piala Dunia terjadi di babak penyisihan grup Euro 2008. Tanpa basa-basi pelatih Prancis, Raymond Domenech, langsung menuduhnya diving dalam pertandingan itu.
 
 
"Dia (Materazzi) punya kebiasaan mudah jatuh. Dia pasti punya kelemahan," ujar Domenech kala itu.
 
Januari 2007
 
Lagi-lagi ditanduk pemain lawan. Kali ini yang meniru aksi Zizou adalah pemain Sampdoria, Gennaro Del Vecchio. peristiwa ini terjadi ketika keduanya terlibat perebutan bola dengan kiper Inter, Julio Cesar.
 
 
Materazzi marah dan menyemprot Del Vecchio, "Apa yang kau lakukan?" Tak disangka pemain Sampdoria itu langsung mendorong dan menanduknya hingga bibir Materazzi robek.
 
Mei 2007
 
Merayakan titel Serie A bersama Inter, dan mencetak 10 gol dari 28 pertandingan.
 
Agustus 2007
 
Terpinggirkan karena cedera paha. Matrix membandingkan saat itu dengan kesakitan saat istrinya melahirkan.
 
Mei 2008
 
Dalam pertandingan melawan Siena, Inter membutuhkan gol kemenangan. Dan kebetulan saat itu La Beneamata mendapat hadiah penalti di menit akhir pertandingan. Julio Cruz terpilih sebagai eksekutor, namun di luar dugaan Materazzi merebut bola darinya.
 
dan Masih banyak lagi Diving Lainnya .
 
{{Commonscat|Marco Materazzi}}
{{lifetime|1973||Materazzi, Marco}}