Patih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldo samulo (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 3832171 oleh 125.163.228.17 (Bicara)
Banyadu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
 
== Jabatan Patih dalam Kerajaan ==
===Kerajaan Dayak kalbar===
Seorang Rajakng (baca: Rajang, yang bearti Raja) pada Kerajaan Dayak dimasa pra hindu ( sebelum Menganut agama hindu ) umumnya bergelar Nek yaitu singkatan kata Nenek ( Istilah : Dayak Kendayan ) yang dalam bahasa Jawa bearti Mbah. Selain Nek ada Gelar Riya yang bearti " Pangeran", seperti Raja Nek Rio ( Riuh ) dari kerajaan Lara, Nek Rumaga dari Kerajaan Bangkulle Rajang, dan lain-lain, lalu yang bergelar Riya seperti Riya Jambi dari kerajaan Jering Darit, Riya sinir dan lain-lain. Ketika pengaruh Agama hindu masuk Gelar-Gelar Raja Dayak berubah menjadi " Patih"
seperti pada Patih Gumantar, Patih Nyabang, Patih Paramula, Patih Singaria, Patih Janang, Patih Singabansa, dan patih-patih lainnya. Lalu selain Patih ada gelar Panembahan seperti Panembahan Senggauk, panembahan sintang.
 
Jadi....pada Masyarakat Dayak Kalbar patih itu adalah gelar seorang Raja Dayak yang telah terpengaruh Hindu, bukan bawahan Raja sebagaimana yang ada di daerah lain.
Selanjutnya dimasa Islam ( melayu ) Berubah lagi menjadi Sultan seperti pada raja-raja di Landak, sanggau dan lain-lain.
 
=== Kesultanan Banjar ===
Di [[Kerajaan Banjar]] pada abad ke-15, istilah [[Patih]] juga berarti nama jabatan Kepala Negeri (Patih [[Kuin]], Patih Rumbih) dan menteri (Patih Baras, Patih Luhu, Patih Dulu).