Sang Penguasa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
VolkovBot (bicara | kontrib)
k bot Mengubah: es:El Príncipe
Baris 32:
Pandangan-pandangan yang diuraikan oleh Machiavelli dalam ''Sang Penguasa'' mungkin kedengarannya ekstrem. Namun demikian, seluruh kehidupannya dihabiskannya di [[Firenze]] pada saat konflik politik yang berkelanjutan. Karenanya, nilai utama yang ditekankan Machiavelli adalah kebutuhan akan stabilitas dalam wilayah seorang [[pangeran]]/penguasa.
 
Teori-teori yang diungkapkan dalam ''Sang Penguasa'' seringkali dipuja sebagai metode-metode cerdik yang dapat digunakan oleh penguasa yang sedang mencari kekuasaan untuk memperoleh takhta, atau oleh seorang penguasa untuk mengukuhkan pemerintahannya. Menurut Machiavelli, kebaikan [[moralitas|moral]] yang terbesar adalah sebuah negara, yang bajik (virtuous) dan stabil, dan tindakan-tindakan untuk melindungi negara, betapapun kejamnya, dapat dibenarkan. Yang sangat penting ialah bahwa ia melakukan segala ssuatusesuatu yang perlu untuk mempertahankan kekuasaannya; namun demikian, Machiavelli sangat menganjurkan bahwa terutama sekali, Sang Penguasa tidak boleh dibenci. Ia memberikan sebuah jawaban yang padat tentang apakah seorang penguasa harus ditakuti atau dan dicintai. Ia menyatakan, "…seorang penguasa yang bijaksana harus membangun kekuasaannya berdasarkan apa yang ia sendiri kuasanya dan bukan berdasarkan apa yang orang lain kuasai; ia harus berusaha agar ia tidak dibenci, seperti yang telah dicatat." Ia juga berkata "Yang terbaik ialah ditakuti dan dicintai; namun demikian, bila seseorang tidak dapat dua-duanya, lebih baik ditakuti daripada dicintai."
 
Wacana pembukaan dari ''Sang Penguasa'' mendefinisikan metode-metode pemerintahan yang efektif dalam beberapa bentuk kepenguasaan (misalnya, jabatan yang baru diperoleh vs. keturunan). [[Machiavelli]] menjelaskan kepada pembacanya, yang diasumsikan sebagai seorang anggota dari [[kebangsawanan]] Firenze, jalan terbaik untuk memperoleh, mempertahankan, dan melindungi sebuah [[negara]]. Metode-metode yang digambarkan di dalamnya mencakup pengajaran tentang perang dan kekejaman.