Pedro II dari Brasil: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 29:
'''Pedro II''' ({{IPA-pt|ˈpedɾu}}; Inggris: Peter II; 2 Desember 1825{{ndash}} 5 Desember 1891)<ref name="Bueno, p.196">[[#refBueno2003|Bueno (2003)]], hal. 196.</ref><ref>[[#refBarman1999|Barman (1999)]], hal. 85.</ref> adalah penguasa kedua dan terakhir [[Kekaisaran Brasil]]. Ia berkuasa selama 58 tahun. Nama lengkapnya adalah '''Pedro de Alcântara João Carlos Leopoldo Salvador Bibiano Francisco Xavier de Paula Leocádio Miguel Gabriel Rafael Gonzaga'''.<ref name="Bueno, p.196"/><ref name="Vainfas, p.198">[[#refVainfas2002|Vainfas (2002)]], hal. 198.</ref><ref name="Calmon (1975), p.4">[[#refCalmon1975|Calmon (1975)]], hal. 4.</ref><ref>[[#refSchwarcz1998|Schwarcz (1998)]], hal. 45.</ref> Lahir di [[Rio de Janeiro]], ia adalah putra dari kaisar [[Pedro I dari Brasil]] dan [[Maria Leopoldina dari Austria]]. Pengunduran mendadak ayahnya dan kepergiannya ke Eropa pada tahun 1831 mengakibatkan Pedro yang masih berumur lima tahun berperan sebagai Kaisar, sehingga masa kecilnya suram dan sepi. Ia harus menghabiskan waktunya mempelajari persiapan untuk berkuasa. Pengalamannya dengan intrik istana dan sengketa politik mempengaruhi karakternya selanjutnya.
 
Meskipun berada di ambang disintegrasi, Pedro IIIa berhasil mengubah [[Brasil]] menjadi kekuatan baru di kancah internasional. Negara tersebut menjadi pengecualian diantara tetangga-tetangganya karena stabilitas politik, kebebasan berpendapat, penghormatan hak-hak sipil, pertumbuhan ekonomi yang giat, dan monarki parlementer representatif yang fungsional. Brasil juga berhasil memenangkan tiga konflik internasional ([[Perang Platine]], [[Perang Uruguay]], dan [[Perang Aliansi Tiga]]). Ia berusaha menghapuskan perbudakan meskipun ditentang oleh orang dengan kepentingan politik dan ekonomi.
 
Walau tak ada keinginan untuk merubah bentuk negara diantara rakyat Brasil, sang kaisar dijatuhkan dalam kudeta yang menginginkan republik dengan kepala seorang diktator. Brasil selanjutnya terpeleset kedalam periode anarkisme, kediktatoran, dan krisis ekonomi. Akan tetapi, reputasi dan jasa Pedro II masih dikenang hingga kini.