Nara dan Narayana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) |
k bot kosmetik perubahan |
||
Baris 20:
== Etimologi ==
[[
Nama "Nara-Narayana" dapat dipisahkan menjadi dua kata [[bahasa Sanskerta|Sanskerta]], ''nara'' dan ''Narayana''. ''Nara'' berarti manusia, sedangkan ''Narayana'' mengacu kepada Dewa [[Narayana]].
Baris 31:
== Legenda ==
[[
[[Kresna]] dan [[Arjuna]] sering dihubungkan dengan Nara dan Narayana dalam kitab ''[[Mahabharata]]'' dan dianggap sebagian inkarnasi Narayana dan Nara, menurut kitab ''[[Bhagawatapurana]]''.<ref name=Vijnanananda250>{{Harvnb|Vijnanananda|2004|p=250}}</ref>
Dalam kehidupan sebelumnya, pasangan tersebut terlahir sebagai pendeta Nara dan Narayana, dan melakukan [[tapa]] yang berat di wilayah suci di [[Badrinath]]. Nara dan Narayana merupakan [[awatara]] kelima Wisnu (bukan dalam daftar sepuluh awatara). Mereka merupakan putra [[Dharma]] (keturunan [[Brahma]]) dan Murti (putri [[Daksa (mitologi)|Daksa]]) atau Ahimsa.<ref>According to Vamana Purana, Chapter 6 - Bhandarkar p.46 </ref> Mereka tinggal di [[Badrinath|Badrika]], dengan melakukan banyak tapa dan meditasi demi kesejahteraan dunia. Dua orang suci yang tak terpisahkan tersebut mengambil wujud sebagai awatara demi kesejahteraan umat manusia dan menghukum orang-orang jahat. Mereka mengalahkan raksasa yang disebut Sahasrakawaca (arti: "Yang Memiliki Ribuan Baju Zirah").<ref>{{cite web|url=http://www.ganeshatemple.org/Articles/Article_2(pdf)/PILGRIM%20CENTERS%20OF%20INDIA%20WE%20VISITED%20FULL%20ARTICLE.pdf |title=JOURNEY TO SOME HOLY CITIES IN INDIA |author=N.R.Srinivasan}}</ref> Legenda mengatakan bahwa pada suatu ketika Dewa [[Siwa]] mencoba membawa ketenaran Nara dan Narayana ke seluruh dunia. Untuk melakukannya, ia melemparkan [[senjata]] pamungkasnya bernama Pasupatastra ke arah mereka. Kekuatan meditasi mereka sangat dahsyat sehingga senjata tersebut kehilangan kekuatannya di hadapan mereka. Dewa Siwa menyatakan bahwa hal itu terjadi karena mereka adalah [[
=== Kelahiran Urwasi ===
Baris 40:
== Badrinath ==
[[
Menurut kitab ''[[Bhagawatapurana]]'', "Terdapat Badrikashrama ([[Badrinath]]) Kepribadian Tuhan Yang Mahaesa ([[Wisnu]]), dalam penjelmaannya sebagai resi Nara dan Narayana, telah menjalani tapa yang hebat sejak zaman dahulu untuk kesejahteraan seluruh makhluk hidup." (3.4.22)
Baris 46:
== ''Mahabharata'' ==
[[
Menurut Bhandarkar, Dewa Nara dan Narayana pasti sangat terkenal pada masa penyusunan kitab ''[[Mahabharata]]'', karena bait pertama dalam setiap jilid kitab tersebut terdapat kalimat penghormatan kepada dua dewa tersebut. Dalam ''[[Wanaparwa]]'' (12. 46, 47), [[Kresna]] berkata kepada [[Arjuna]],"O yang perkasa, engkaulah Nara dan akulah Hari Narayana, dan kita, Resi Nara-Narayana, turun ke dunia ini pada saat yang tepat.." Dalam ''parwa'' yang sama, bab 30 (sloka 1); [[Siwa]] berkata kepada Arjuna "Pada kehidupan sebelumnya engkau adalah Nara dan bersama Narayana sebagai rekanmu, melakukan tapa selama ribuan tahun di Badari".<ref name=Bhandarkar>{{Harvnb|Bhandarkar|1995|p=46}}</ref>
Baris 53:
Dalam sekte [[Swaminarayan Sampraday]], Nara dan Narayana, disebut sebagai ''Nara-Narayana Deva'', dan dipandang sebagai Arjuna dan Kresna seperti yang dikatakan [[Swaminarayan]] (pendiri aliran Swaminarayan) pada [[sloka]] 110 dalam kitab ''[[Shikshapatri]]''. Mereka dipercaya tinggal di Badrikashram dan menjadi pengatur nasib seluruh makhluk hidup, tergantung atas [[karma]] masing-masing. Nara-Narayana Deva dipercaya pernah muncul di Narayana Ghat di tepi sungai [[Sabarmati]] di [[Ahmedabad]]. Oleh karena itu [[murti|citra]] mereka dipasang oleh Swaminarayan di kuil aliran Swaminarayan pertama, [[Shri Swaminarayan Mandir, Ahmedabad]] ([[India]]).
Pengikut Swaminarayan percaya bahwa itu merupakan peristiwa yang terjadi di Badarikashram, yang menyebabkan inkarnasi Swaminarayan. Dipercaya bahwa Narayana lahir sebagai Swaminarayan karena kutukan [[Resi]] [[Durwasa]] yang diterimanya atas keinginannya sendiri. Kutukan itu menyebabkan Narayana menjelma sebagai awatara di muka bumi untuk mengalahkan kejahatan dan menegakkan ''ekantik-[[dharma]]'', agama yang berlandaskan [[moral
== Catatan kaki ==
Baris 68:
{{awatara}}
<!-- inter wiki links--->▼
[[
[[
▲<!-- inter wiki links--->
[[bn:নর]]
|