Tempe: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faithtear (bicara | kontrib)
k →‎Sejarah dan Perkembangan: - merapikan gambar
Baris 13:
Tidak jelas kapan pembuatan tempe dimulai. Namun demikian, rujukan pertama mengenai tempe ditemukan pada tahun [[1875]] dalam sebuah kamus [[bahasa Jawa]]-[[bahasa Belanda|Belanda]]. Bahkan, dalam manuskrip [[Serat Centini]] yang ditulis pada abad ke-16 telah ditemukan kata tempe. Hal ini menunjukkan bahwa makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat [[Jawa]], khususnya di [[Yogyakarta]] dan [[Surakarta]]. Sebagian sumber mengatakan pembuatan tempe diawali semasa era [[Tanam Paksa]] di Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangan, seperti [[singkong]], [[ubi]] dan [[kedelai]], sebagai sumber pangan. Pendapat lain mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang Tionghoa yang mem-produksi makanan sejenis, yaitu ''koji''¹ kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang ''Aspergillus''. Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru Tanah Air.
 
[[Gambar:Img_Food_3_Jul_2003_sa1AE9.jpeg|right|thumbframe|Tempe Tradisional]]
Tempe dikenal oleh masyarakat [[Eropa]] melalui orang-orang [[Belanda]]. Pada tahun 1895, [[Prinsen Geerlings]] (ahli [[kimia]] dan [[mikrobiologi]] dari Belanda) melakukan usaha yang pertama kali untuk mengidentifikasi kapang tempe. Perusahaan-perusahaan tempe yang pertama di Eropa dimulai di Belanda oleh para imigran dari Indonesia.