Gunung Galunggung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 202.70.58.2 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh 117.103.175.83
Baris 17:
== Letusan Gunung Galunggung ==
Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun [[1982]] ([[Volcanic Explosivity Index|VEI]]=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli [[19821922]], di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah. Kemudian pada tanggal [[8 Oktober]] s.d. [[12 Oktober]], letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah [[tenggara]] mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.
Letusan berikutnya terjadi pada tahun [[19841994]]. Di antara tanggal 7-9 Oktober, terjadi letusan yang menghasilkan awan panas. Lalu tanggal 27 dan 30 Oktober, terjadi lahar yang mengalir pada alur sungai yang sama dengan lahar yang dihasilkan pada letusan tahun 1922. Letusan kali ini menghancurkan 50 desa, sebagian rumah ambruk karena tertimpa hujan abu.
 
[[Berkas:Galunggung.jpg|thumb|left|Letusan Galunggung 1982, disertai [[petir]]]]
Pada tahun [[19821918]], di awal bulan Juli, letusan berikutnya terjadi, diawali [[gempa bumi]]. Letusan tanggal 6 Juli ini menghasilkan hujan abu setebal 2-5 milimeter5mm yang terbatas di dalam kawah dan lereng selatan. Dan pada tanggal 9 Juli, tercatat pemunculan kubah lava di dalam danau kawah setinggi 85m dengan ukuran 560x440m yang kemudian dinamakan gunung Jadi.
 
Letusan terakhir terjadi pada tanggal 5 Mei [[1982]] ([[Volcanic Explosivity Index|VEI]]=4) disertai suara dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar. Kegiatan letusan berlangsung selama 9 bulan dan berakhir pada [[8 Januari]] [[1983]]. Selama periode letusan ini, sekitar 18 orang meninggal, sebagian besar karena sebab tidak langsung (kecelakaan lalu lintas, usia tua, kedinginan dan kekurangan pangan). Perkiraan kerugian sekitar Rp 1 milyar dan 22 desa ditinggal tanpa penghuni.
Baris 28:
Letusan pada periode ini juga telah menyebabkan berubahnya peta wilayah pada radius sekitar 20 km dari kawah Galunggung, yaitu mencakup [[Indihiang, Tasikmalaya|Kecamatan Indihiang]], [[Sukaratu, Tasikmalaya|Kecamatan Sukaratu]] dan [[Leuwisari, Tasikmalaya|Kecamatan Leuwisari]]. Perubahan peta wilayah tersebut lebih banyak disebabkan oleh terputusnya jaringan jalan dan aliran sungai serta areal perkampungan akibat melimpahnya aliran lava dingin berupa material batuan-kerikil-pasir.
 
Pada periode pasca letusan (yaitu sekitar tahun 1984-1990) merupakan masa rehabilitasi kawasan bencana, yaitu dengan menata kembali jaringan jalan yang terputus, pengerukan lumpur/pasir pada beberapa aliran sungai dan saluran irigasi (khususnya Cikunten I), kemudian dibangunnya check dam (kantong lahar dingin) di daerah Sinagar sebagai 'benteng' pengaman melimpahnya banjir lahar dingin ke kawasan Kota Tasikmalaya. Pada masa tersebut juga dilakukan eksploitasi pemanfaatan pasir galunggung yang dianggap berkualitas untuk bahan material bangunan maupun konstruksi jalan raya. Pada tahun-tahun kemudian hingga saat ini usaha pengerukan pasir Galunggunggalunggung tersebut semakin berkembang, bahkan pada awal perkembangannya (sekitar 1984-1985) dibangun jaringan reljalan keretaKereta apiApi dari Stasiundekat Station KA Indihiang (Kp. Cibungkul-Parakanhonje) ke check dam Sinagarsinagar sebagai jalur khusus untuk mengangkut pasir dari galungung ke [[Jakarta]]. Letusannya juga membuat perjalanan [[British Airways Penerbangan 9]] tersendat
tersandat, di tengah jalan.
 
== Gunung Galunggung sebagai obyek wisata ==