Brawn GP: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
| Last race = [[Grand Prix F1 Abu Dhabi 2009|Grand Prix Abu Dhabi 2009]]
}}
'''Brawn Grand Prix Formula One Team''' (biasa disingkat dengan nama '''Brawn GP''') adalah salah satu tim yang berlaga di ajang [[Formula 1]] di musim 2009. Tim ini merupakan hasil akusisi [[Ross Brawn]] dari [[Honda F1|Honda Racing F1 Team]] yang menyatakan diri mundur dari ajang F1 pada 5 Desember 2008. Tim ini kemudian sukses menjadi juara dunia pembalap (melalui [[Jenson Button]]) dan juga juara dunia konstruktor di [[Formula Satu musim 2009|musim F1 tahun 2009]]. Mulai 16Pada16 November 2009 tim ini dibeli oleh pabrikan Mercedes-Benz dan diubah namanya menjadi [[Mercedes Grand Prix]].<ref name="BBCBuy">{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/sport2/hi/motorsport/formula_one/8362295.stm|title=Mercedes take ownership of Brawn|publisher=news.bbc.co.uk|date=2009-11-16 | accessdate=2010-01-02}}</ref><ref>{{cite news|url=http://www.ausmotive.com/2009/11/16/brawn-set-to-go-around-the-benz.html|title=Brawn set to go around the Benz|publisher=AUSmotive.com|date=2009-11-16}}</ref>
 
Dalam balapan debut mereka di [[Grand Prix F1 Australia 2009|Australia 2009]], tim ini langsung merebut posisi start 1-2 di babak kualifikasi dan kemudian besoknya berhasil finish dengan urutan yang sama.<ref>[http://news.bbc.co.uk/sport2/hi/motorsport/formula_one/7970488.stm Button gets dream win]|2009-03-29|BBC Sport</ref> Jenson Button kemudian berhasil memenangi 6 dari 7 lomba awal musim {{F1|2009}} dan pada 18 Oktober 2009 ia memastikan diri menjadi juara dunia 2010 di [[Grand Prix F1 Brasil 2010|Brasil]]. Sementara itu [[Rubens Barrichello]] berhasil memenangi lomba sebanyak dua kali dan ia finish di P3 klasemen pembalap. Tim ini berhasil memenangi 8 dari 17 lomba di musim 2009 yang sekaligus mengantarkannya menjadi tim pertama dan satu-satunya dalam sejarah F1 yang mampu mengantar pembalapnya menjadi juara dunia serta menjadi tim pertama dalam sejarah yang menjadi juara dunia konstruktor dalam musim debutnya
 
== Sejarah ==
Baris 27:
Brawn GP didirikan tanggal 6 Maret 2009 ketika Ross Brawn, yang sebelumnya menjabat sebagai direktur teknis tim Honda dan juga sempat menduduki posisi yang sama di tim [[Scuderia Ferrari|Ferrari]] dan [[Benetton Formula|Benettton]] membeli aset tim dari Honda.<ref>{{cite news|title=Honda team to return as Brawn GP|url=http://news.bbc.co.uk/sport1/hi/motorsport/formula_one/7927488.stm|publisher=BBC Sport}}</ref> Honda sendiri pada tanggal 5 Desember 2008 memutuskan untuk mengundurkan diri dari ajang F1 terkait krisis ekonomi global.<ref>{{cite news|title=Global crisis ends Honda F1 dream|url=http://news.bbc.co.uk/sport1/hi/motorsport/formula_one/7766092.stm|publisher=BBC Sport}}</ref> Segera setelah Honda memutuskan mundur dari F1, spekulasi merebak di paddock F1 tentang siapa yang akan menjadi penyelamat dari tim ini. Beberapa pembeli potensial diisukan akan membeli seluruh asset tim yang bermarkas di Brackley ini, diantaranya [[David Richards]] (Prodrive), [[Richard Branson]] (Virgin Groups), dan sebuah konsorsium dari AS yang diketuai oleh [[wartawan]] [[F1 Racing]], [[Peter Windsor]]. Namun Honda tidak merespon semua tawaran pembelian tersebut.
 
Pada 17 Maret 2009, FIA resmi mengumumkan perubahan nama tim dari [[Honda F1|Honda]] menjadi Brawn Grand Prix.<ref>{{cite news|url=http://www.autosport.com/news/report.php/id/73749|title=Honda officially becomes Brawn GP|publisher=autosport.com|date=2009-03-17}}</ref> Secara garis besar tim ini merupakan re-inkarnasi keempat dari [[Tyrrell]]/[[British American Racing]]/[[Honda F1|Honda]]. Kemudian dengan tidak adanya mesin dari Honda, Ross Brawn mengajak beberapa pabrikan mesin supaya mau memasok timnya. Brawn lantas memilih Mercedes-Benz sebagai mesin yang akan dipakai dan untuk duet pembalap Brawn memutuskan untuk mempertahankan duet [[Jenson Button]] dan [[Rubens Barrichello]] sebagai ujung tombak, sekaligus mematahkan rumor bahwa [[Bruno Senna]] akan menggantikan Barrichello untuk musim 2009.<ref>{{cite news|url=http://www.ausmotive.com/2009/03/06/ross-brawn-buys-honda-racing-f1-team.html|title=Ross Brawn buys Honda Racing F1 Team|publisher=AUSmotive.com|date=2009-03-06}}</ref>
 
=== Perjalanan musim 2009 ===
Baris 34:
Sementara FIA bersiap sidang, tim Brawn kembali melanjutkan serangannya. Di [[Grand Prix F1 Malaysia 2009|GP Malaysia]], Jenson Button kembali memenangi lomba yang kali ini hanya digelar setengah jarak akibat hujan deras.<ref>[http://www.itv-f1.com/news_article.aspx?id=45471 Button wins second pole] ITV-F1.com. 2009-04-04. Retrieved on 2009-04-04</ref><ref>[http://uk.eurosport.yahoo.com/06042009/58/malaysian-gp-button-takes-rain-shortened-victory.html Malaysian GP - Button takes rain-shortened victory], Yahoo! Sport, retrieved 06-04-2009</ref><ref>Majalah [[F1 Racing]] [[April]] [[2009]] – Laporan GP Malaysia: ''Button Makin Tidak Bisa Dibendung'' – halaman 94-96</ref> Tanggal 14 April 2009 FIA memutuskan bahwa penggunaan ''double diffuser'' Brawn GP tetap sah, dan artinya kemenangan yang mereka raih di Australia dan Malaysia tetap murni.
 
Setelah gagal menang di [[Grand Prix F1 Tiongkok 2009|China]]<ref>[http://www.itv-f1.com/news_article.aspx?id=45614 Vettel flies home with RBR maiden win] ITV-F1.com. 2009-04-19. Retrieved on 2009-04-19</ref>, Button melanjutkan tembakannya di [[Grand Prix F1 Bahrain 2009|Bahrain]]<ref>{{cite news |url=http://news.bbc.co.uk/sport1/hi/motorsport/formula_one/8019347.stm |title=Brilliant Button wins at Bahrain |publisher=BBC Sport |date= 26 April 2009 |accessdate= 28 April 2009}}</ref>, [[Grand Prix F1 Spanyol 2009|Spanyol]] (walaupun sempat dicurigai melakukan team order)<ref>{{cite journal |year=2009 |month=May 14, |title=Another Brawn 1-2 as Button takes arms |journal=[[Autosport]] |volume=196 |issue=7 |page=30 |accessdate=2009-05-17}}</ref>, [[Grand Prix F1 Monako 2009|Monaco]]<ref>{{cite web|url=http://www.formula1.com/news/headlines/2009/5/9401.html|title=Ferrari powerless to stop Brawn|accessdate=2009-07-04}}</ref>, dan [[Grand Prix F1 Turki 2009|Turki]] (ketika Barrichello untuk pertama kalinya tersingkir akibat kegagalan mekanis)<ref>{{cite web|url=http://www.formula1.com/news/headlines/2009/6/9470.html|title=Button halts Red Bull charge|accessdate=2009-07-04}}</ref>, membuatnya masuk daftar kandidat kuat juara dunia F1 2009. Sayangnya memasuki pertengahan musim, tim Brawn GP sempat lesu, terutama ketika saat itu tim-tim tradisional macam Ferrari dan [[Team McLaren|McLaren]] mulai kembali menemukan jati dirinya, dan tim Red Bull melalui [[Sebastian Vettel]] dan [[Mark Webber]] mulai naik daun dengan memenangi beberapa lomba. Melihat hal ini, Ross Brawn kemudian menginstruksikan agar Jenson Button mengambil jalan aman yaitu cukup finish di 5 besar setiap lomba.<ref>{{cite news|url=http://www.formula1.com/news/headlines/2009/6/9539.html|title=Vettel charges to dominant win|accessdate=2009-07-04}}</ref><ref>{{cite news|url=http://www.bbc.co.uk/blogs/murraywalker/2009/07/your_questions_answered_week_e.html|title=Murray Walker answers questions}}</ref>
 
Kebangkitan Brawn GP kemudian terlihat di [[Grand Prix F1 Eropa 2009|Valencia]] saat Rubens Barrichello berhasil memenangi balapan melalui strategi pit yang bagus. Sayangnya di [[Grand Prix F1 Belgia 2009|Belgia]], Jenson Button harus rela tersingkir dari lomba setelah diseruduk [[Romain Grosjean]]. Memasuki balapan di [[Grand Prix F1 Italia 2009|Italia]], duet Brawn menjadi tim yang tidak diunggulkan di balapan sirkuit cepat tersebut. Namun berkat dukungan strategi pit yang bagus, duet Barrichello dan Button yang start dari barisan tengah berhasil naik ke depan dan bahkan akhirnya bisa memenangi lomba.
Baris 40:
Kemenangan Sebastian Vettel di [[Grand Prix F1 Jepang 2009|Jepang]] sempat membuat was-was Jenson Button sebagai pemuncak klasemen. Namun untuk kategori konstruktor, Brawn GP bisa bernafas lega setelah Mark Webber gagal meraih poin di Jepang, dan itu berarti tim debutan ini hanya perlu satu poin saja di Brazil agar bisa memastikan gelar juara dunia konstruktor.
 
[[Grand Prix F1 Brasil 2009|GP Brazil]] tanggal 18 Oktober menjadi puncak kebahagiaan bagi segenap kru Brawn GP. Walaupun Jenson Button hanya mampu start dari posisi belakang, Rubens Barrichello bisa menghibur publik tuan rumah melalui raihan pole position. Esoknya saat lomba, Mark Webber naik memimpin sementara Button kemudian bertarung ketat dengan Vettel. Mendekati akhir balapan, Barrichello terpaksa masuk pit tambahan setelah bannya bermasalah. Webber lantas memenangi lomba, Sebastian Vettel di P4, Jenson Button di P5<ref>{{cite news|url=http://www.dailymail.co.uk/sport/formulaone/article-1221253/Brazilian-Grand-Prix-live-All-action-happens-Interlagos.html|title=Brazilian Grand Prix: Jenson Button seals world title with brilliant drive|date=2009-10-18|work=Daily Mail|accessdate=2009-10-22 | location=London | first=Peter | last=Carline}}</ref>, dan Rubens Barrichello di P8. Walaupun hanya mampu meraih hasil seadanya, namun hal itu sudah cukup untuk mengantarkan tim Brawn GP dan Jenson Button meraih gelar juara dunia F1 musim 2009. Pada balapan pamungkas musim 2009 di [[Grand Prix F1 Abu Dhabi 2009|Abu Dhabi]], tim Brawn tampil dengan rileks, dan Jenson Button bersama Rubens Barrichello kemudian berhasil finish berurutan di P3 dan P4 dan duet RBR (Vettel-Webber) dengan tangguh berhasil menguasai lomba.
 
=== Akusisi oleh Mercedes-Benz ===
Baris 48:
Mobil BGP 001 aslinya merupakan rancangan desain untuk menjadi Honda RA109. Secara kebetulan setelah melihat penampilan buruk tim di musim 2008, Honda kemudian memutuskan untuk merancang mobil 2009-nya dengan cepat. Tetapi Honda kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri dari F1, namun mereka tidak serta merta menghentikan proyek mobil 2009-nya. Honda tetap melanjutkan proyek mobil 2009 dengan harapan ada seseorang yang nantinya berminat untuk menyelamatkan tim.
 
Tidak lama berselang, setelah [[Ross Brawn]] dipastikan menyelamatkan tim dan mengubah namanya menjadi Brawn GP, ia bersama timnya lantas menyetel ulang sasis mobil supaya muat dengan mesin [[Mercedes-Benz]]. Jenson Button lantas melakukan tes pertama dengan mobil baru berwarna putih-kuning-hitam di [[Sirkuit Catalunya]] pada 9 Maret 2009.<ref>{{cite news|publisher=autosport.com|url=http://www.autosport.com/news/report.php/id/73588|title=Brawn targets 'respectable' performance|date=2009-03-06}}</ref> Dalam debutnya ini mobil Brawn langsung memberikan ancaman dengan menjadi yang tercepat. Sesi tes kemudian berlanjut di [[Circuito de Jerez]] dan lagi-lagi mobil BGP 001 tampil menjadi yang tercepat. Menanggapi hal ini, Brawn berujar bahwa hasil kecepatan dari mobil BGP 001 merupakan suatu wujud dari perbaikkan yang ia berikan selama 15 bulan awal bergabung dengan tim Honda sebelum akhirnya menjadi Brawn GP.
 
Selama musim 2009 berjalan, Jenson Button hanya menggunakan satu sasis BGP 001 dengan kode 02. Sementara [[Rubens Barrichello]] menggunakan sasis BGP 001 dengan kode 02. Rubens kemudian mengganti sasisnya dengan sasis BGP 001-03 di GP Singapura setelah ia mengalami kecelakaan. Secara total, tim Brawn GP menjadi tim yang paling sukses dan efektif dengan hanya menggunakan tiga buah sasis selama musim 2009.