Pekojan, Tambora, Jakarta Barat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib) +ref |
Naval Scene (bicara | kontrib) |
||
Baris 41:
Tidak sampai satu kilometer dari tempat ini, masih di Kelurahan Pekojan, terdapat [[Masjid Kampung Baru]] yang dibangun pertengahan abad ke-18. Warga Muslim India yang telah menyebar di Jakarta, setiap Lebaran salat Id di masjid ini. Sambil bernostalgia mengenang para leluhurnya yang tinggal di kawasan ini.
=== Peninggalan warga keturunan
[[Berkas:Langgartinggi.jpg|thumb|right|200px|Masjid Langgar Tinggi di Pekojan]]
Di Pekojan, sekalipun kini tidak tepat lagi disebut kampung Arab, peninggalan orang Arab ratusan tahun lalu banyak. Misalnya [[Masjid Langgar Tinggi]], dibangun abad ke-18. Masjid ini telah diperluas oleh [[Syeikh Said Naum]], seorang kapiten Arab. Ia memiliki beberapa kapal niaga dan tanah luas di Tanah Abang yang sebagian diwakafkan untuk pekuburan. Pekuburan ini oleh [[Ali Sadikin]] dibongkar dan di atasnya dibangun rumah susun.
Di depan pejagalan terdapat Masjid An-Nawier, tempat ibadah terbesar di Pekojan. Menurut Abdullah Zaidan, masjid ini diperluas pada 1920-an oleh Habib Abdullah bin Husein Alaydrus. Ia seorang kaya raya, dan tempat kediamannya diabadikan menjadi Jl Alaydrus, di sebelah kiri Jl Hayam Wuruk. Ia juga banyak memasok senjata untuk para pejuang Aceh pada Perang Aceh ([[1873]]-[[1903]]).
|